Jamur Pembunuh Kelelawar Ditemukan di Usus Mumi Manusia Es

3 Februari 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumi Otzi mati karena ditembak oleh panah.  Foto: Zigres/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mumi Otzi mati karena ditembak oleh panah. Foto: Zigres/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim peneliti menemukan spesies jamur yang bikin sebagian besar spesies kelelawar mati telah di usus mumi terkenal bernama Ötzi, yang ditemukan di sebuah pegunungan yang terbatasan dengan Italia dan Austria pada 1991. Ötzi yang dijuluki Manusia Es itu diyakini hidup sekitar 5.200 tahun lalu dan menjadi mumi alami tertua yang ditemukan di Eropa.
ADVERTISEMENT
Studi sebelumnya sempat mengungkap perut Ötzi, yang diduga meninggal di usia sekitar 45 tahun, dipenuhi oleh parasit dan bakteri seperti Helicobacter pylori. Mikroba ini dikaitkan dengan penyebab sakit maag, bahkan bisa menyebabkan kanker perut. Analisis menunjukkan si Manusia Es juga menderita sakit perut cukup parah.
Selain sakit perut, Ötzi terindikasi juga mengalami penyumbatan arteri, sehingga membuat hidupnya semakin menderita. Sang mumi sendiri diperkirakan mati karena panah menancap di tubuhnya, entah tertembak atau mungkin disengaja untuk mengakhiri penderitaan.
Sementara riset baru yang terbit di BioRxiv dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, peneliti memeriksa DNA jamur yang ada di usus Ötzi. Di antara spesies mikroba yang biasa ditemukan di perut dan usus kecil, mereka menemukan jamur patogen yang disebut Psuedogymnoascus destructans.
ADVERTISEMENT
Jamur psychrophilic (penyuka suhu dingin) dikenal sebagai spesies jamur penyebab white-nose syndrome (WNS) yang mematikan. Jamur ini juga dikenal sebagai penyebab utama spesies kelelawar mati.
Keadaan mumi Otzi si Manusia Es. Foto: South Tyrol Museum of Archaeology/Marco Samadelli
“Ötzi mungkin mengonsumsi jamur ini secara tidak sengaja… dan jamur tersebut tumbuh subur di ususnya setelah dia meninggal karena kemampuan mereka beradaptasi terhadap lingkungan keras dan dingin,” tulis para peneliti.
P. destructans mampu tumbuh pada suhu hingga minus 20 derajat Celsius. Oleh karena itu, jamur tersebut dapat terus berkembang biak di dalam tubuh Ötzi yang membeku di bawah gletser selama ribuan tahun.
Bagaimana tepatnya jamur memengaruhi kesehatan si Manusia Es masih belum diketahui, meski para peneliti menduga jamur patogen ini telah menyebabkan “infeksi pada kulit dan saluran pernapasan”.
ADVERTISEMENT
Menurut United States Geological Survey, sampai saat ini tidak ada kasus penyakit pada manusia yang disebabkan oleh WNS, walau ribuan orang telah melakukan kontak dengan kelelawar terinfeksi Psuedogymnoascus destructans.
Inilah yang membuat tidak jelas bagaimana jamur P. destructans menyebabkan Ötzi sakit, karena tidak ada contohnya kasus di zaman modern. Keberadaan P. destructans di usus Manusia Es akhirnya menghadirkan teka-teki baru yang lebih kompleks.
“Namun penemuan ini setidaknya berkontribusi pada pemahaman kita tentang usus kosmopolitan Ötzi yang mengejutkan,” papar peneliti.