Warga mencuci tangan di area cuci tangan publik-1:1

Indonesia Jadi Negara Paling Berisiko COVID-19 Kedua di Dunia

31 Maret 2020 12:49 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daftar negara terdampak wabah COVID-19. Foto: DKV Global
zoom-in-whitePerbesar
Daftar negara terdampak wabah COVID-19. Foto: DKV Global
Deep Knowledge Ventures (DKV), perusahaan modal ventura asal Hong Kong, merilis data peringkat negara-negara dengan level risiko tinggi virus corona COVID-19. Italia berada di urutan pertama, menyusul di urutan selanjutnya Indonesia, Spanyol, Irak, Iran, Belanda, dan Prancis.
DKV merupakan investor penyuntik dana untuk sejumlah bisnis perawatan kesehatan, kecerdasan buatan, big data, dan fintech.
Dalam laman situs resminya, DKV juga merilis daftar negara-negara dengan perawatan terbaik dalam penanganan wabah virus corona SARS-CoV-2. Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, dan China, berada di urutan teratas untuk negara dengan perawatan terbaik.
Sementara Israel merajai peringkat negara paling aman meski juga ikut terdampak krisis kesehatan global. Menyusul Israel, ada Singapura, Slovakia, Selandia Baru, dan Hong Kong, dalam kategori ini.
Melihat Indonesia berada dalam daftar negara berisiko tinggi COVID-19 kedua sebenarnya tidak mengejutkan. Sebab, tingkat kematian akibat corona di Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia, hanya berada di bawah Italia dan San Marino—negara kecil yang berada di dalam wilayah Italia.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bahkan menetapkan status merah atau level tertinggi peringatan perjalanan ke Indonesia seiring merebaknya wabah COVID-19.
Dalam laman situs Kemenlu AS, bagi warga mereka yang tetap ingin ke Indonesia diwajibkan memiliki kepastian rencana pulang yang tidak bergantung pada pendampingan dari pemerintah.
Beberapa waktu lalu, Minggu (29/3), Kedutaan Besar AS di Indonesia juga mengimbau warga negaranya untuk segera pulang. Imbauan ini muncul setelah mengamati laju penambahan pasien positif pengidap COVID-19 di Indonesia.
“Warga negara AS yang saat ini tinggal di Indonesia harus mempersiapkan kepulangan sesegera mungkin, kecuali mereka yang menetap untuk waktu lama,” tulis keterangan Kedubes AS.
Area cuci tangan untuk publik di depan Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sebelumnya, Kedubes AS telah memulangkan seluruh anggota keluarga karyawan dan diplomat berusia 21 tahun. Meski demikian, layanan konsuler untuk warga AS tetap beroperasi di Kedubes AS di Jakarta, Delegasi AS untuk ASEAN di Jakarta, Konsulat Jenderal Surabaya, Konsulat Medan, dan Konsulat Bali.
Hingga Senin (30/3), jumlah kasus positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 1.414, dengan di antaranya 122 orang meninggal dan 75 orang dinyatakan sembuh. Angka ini terus bertambah setiap harinya dan belum terlihat ada perlambatan meski pemerintah telah mengimbau warga untuk menerapkan physical distancing.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten