Ilmuwan Temukan Monyet Hibrida di Kalimantan, Kawin Silang Bekantan dan Lutung

11 Mei 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan monyet hibrida hasil kawin silang antara Bekantan dan Lutung.  Foto:  International Journal of Primatology
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan monyet hibrida hasil kawin silang antara Bekantan dan Lutung. Foto: International Journal of Primatology
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan telah menemukan monyet hibrida di pulau Kalimantan, Indonesia. Monyet ini diduga hasil kawin silang alami antara bekantan dan lutung sehingga menciptakan spesies baru.
ADVERTISEMENT
Mystery monkey” atau monyet misteri ini adalah hasil kawin silang dua spesies yang berkerabat jauh dan berbagi habitat sama. Bahkan, dua spesies ini mungkin bersaing untuk mendapatkan sumber daya akibat dari campur tangan manusia terhadap lingkungannya.
Hibridisasi antara hewan liar memang tidak terlalu langka, namun jarang terjadi jika antar-hewannya berkerabat jauh, menurut peneliti dalam sebuah makalah yang terbit di International Journal of Primatology. Adapun bukti-bukti adanya monyet hibrida di Kalimantan diabadikan dalam sebuah foto yang menunjukkan sosok mystery monkey betina dewasa yang diduga telah memiliki keturunan.
Spesies induk hibrida tersebut diyakini merupakan hasil kawin silang antara bekantan Nasalis larvatus, dan Trachypithecus cristatus, spesies lutung keperakan. Keduanya ditemukan di Suaka Margasatwa Kinabatangan Bawah di Sabah, Kalimantan, dan mereka tampaknya bersaing untuk memperebutkan makanan.
ADVERTISEMENT
Monyet hibrida di Kalimantan yang dijuluki mystery monkey. Foto: International Journal of Primatology
Monyet hibrida pertama kali terlihat di album foto ketika para ilmuwan ingin melakukan penelitian ihwal hidup, penampilan, dan hubungan dua spesies ini. Hibrida putatif, begitu peneliti menyebut monyet misteri yang memiliki karakteristik N. larvatus dan T. cristatus baik dalam warna dan proporsi anggota tubuhnya.
Meski sering bersaing, baik bekantan maupun lutung diketahui sering berkumpul dalam satu kelompok. Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan mereka tertangkap kamera sedang kawin. Ini terjadi karena ulah manusia yang melakukan alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan, sehingga habitat monyet semakin terbatas.
Menurut peneliti, pencampuran kelompok ini bisa berbahaya dan mengancam kelangsungan hidup bekantan dan lutung, Ketika mereka bersatu dalam satu kelompok, jantan yang relatif lebih besar dari N. larvatus berpotensi mengusir T. cristatus jantan yang lebih kecil dari kelompoknya dan pada akhirnya dapat menyebabkan kepunahan lokal.
ADVERTISEMENT
Para peneliti berharap dapat menganalisis identitas hibrida betina dengan mengambil sampel tinja di masa depan. Pendekatan non-invasif dapat memungkinkan mereka untuk mengetahui susunan genetiknya.