'Gunung Berapi Es' Mendadak Muncul di Kazakhstan, Hampir Setinggi Api Emas Monas

12 Februari 2021 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Api Es di Kazhakstan Foto: Instagram kasymaitbek
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Api Es di Kazhakstan Foto: Instagram kasymaitbek
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fenomena meteorologi terjadi di Kazakhstan. Sebuah menara es muncul tiba-tiba di wilayah Almaty, di mana suhu beku telah menciptakan daratan es dan salju tebal.
ADVERTISEMENT
Ia memiliki tinggi sekitar 13,7 meter, hampir setara dengan tinggi lidah api emas di Monumen Nasional (Monas) yang tingginya 14 meter. Fenomena alam ini terbentuk dari mata air yang menyembur dari dataran es.
Struktur berbentuk kerucut yang muncul secara alami itu disebut sebagai fenomena 'gunung berapi es'. Ia muncul dari batuan gunung berapi yang memuntahkan lahar dari bawah kerak Bumi.
Menara es ini terbentuk setiap tahun ketika musim dingin tiba dan dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai tempat wisata dadakan untuk sekadar berswafoto atau menikmati pemandangan di sekitarnya. Ini terlihat dari posting-an para netizen di media sosial yang berbondong-bondong mengabadikan momen langka tersebut.
Gunung berapi es itu tampak seperti serutan ice cream raksasa yang menjulang tinggi, dibalut dengan warna biru cerah langit menambah keindahan pemandangan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang diunggah di akun YouTube Ruptly, kantor berita berbasis di Berlin, Jerman, memperlihatkan kerumunan orang di dekat kerucut gunung es raksasa. Ya, bagaimanapun gunung es alami ini telah menjadi pelipur lara di tengah bencana pandemi COVID-19 yang menghantam seluruh dunia.
Nyatanya, fenomena yang sama juga pernah terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di Danau Erie dan Danau Ontario. Ketika air danau masuk ke bawah lapisan es di tepi danau, maka tercipta gundukan es raksasa.
Meski disebut gunung berapi es, bukan berarti gunung tersebut benar-benar aktif sebagaimana gunung berapi pada umumnya yang memuntahkan lava. Gunung berapi es hanyalah sebutan bagi gundukan es berbentuk kerucut di tepi pantai, tempat lapisan es tipis terbentuk.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh Tom Niziol, ahli cuaca musim dingin di NWS Meteorologist-In-Charge, gunung berapi es terbentuk ketika suhu di permukaan cukup dingin, air yang dilepaskan kemudian membeku di atas tanah di sekitar pantai dan membentuk semacam gunung berapi mini.
Gunung berapi es di pantai Michigan, AS. Foto: National Weather Service of Grand Rapids
Ketika air yang mengalir di bawah lapisan es membentuk tekanan tinggi, ia akan membuat air menyembur ke permukaan, keluar dari lubang yang ada di puncak gundukan es.
“Gunung berapi es bisa sangat berbahaya untuk didaki karena mereka berlubang dan dibangun di atas lubang es. Jangan pernah menjelajahinya,” papar Niziol.
Menurut Niziol, gunung berapi es merupakan fenomena yang sangat langka. Beberapa tahun lalu, peristiwa yang sama pernah terjadi di Danau Erie, di mana gundukan es terbentuk di sepanjang danau tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara Matt Benz, ahli meteorologi AccuWeather menjelaskan, bahwa gunung berapi es biasanya terbentuk di sekitar badan air, di mana suhu di permukaan berada di bawah titik beku. Sehingga memungkinkan terbentuknya lapisan es di permukaan air.
Bersamaan dengan itu, ombak di bawah rak es telah menciptakan tekanan yang cukup kuat sehingga mendorong aliran air keluar. Gunung berapi es ini cenderung terbentuk di sepanjang garis pantai, tempat angin membentuk ombak secara konsisten.
Tak hanya di Bumi, pada tahun 2016, para ilmuwan mengamati apa yang mereka duga sebagai gunung es raksasa di Pluto. Gunung ini benar-benar besar dan spektakuler, memiliki lebar 144 kilometer persegi dan tinggi 144.841 meter.
***