Gara-gara Hernia, Kantong Zakar Seorang Pria Bengkak Sampai ke Lutut

19 Oktober 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantong zakar seorang pria di Panama bengkak sampai melebihi lutut. Foto: Urology Case Reports (CC BY-NC-ND 4.0)
zoom-in-whitePerbesar
Kantong zakar seorang pria di Panama bengkak sampai melebihi lutut. Foto: Urology Case Reports (CC BY-NC-ND 4.0)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria mengalami kondisi menyedihkan. Skrotum atau kantong zakarnya membengkak begitu besar sampai ke lutut kakinya. Menurut tim dokter, kondisi itu terjadi akibat hernia atau turun berok yang pria itu alami.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu dilaporkan para dokter dalam sebuah studi kasus di jurnal Urology Case Reports. Laporan detailnya akan dipublikasikan di jurnal tersebut pada Januari 2020 nanti.
Kondisi pria berusia 43 tahun yang namanya dirahasiakan itu terungkap ketika ia mengunjungi sebuah rumah sakit di Panama. Saat diperiksa, ia mengalami demam, peningkatan detak jantung, dan pembengkakan ekstrem di bagian skrotumnya.
Pria itu mengaku telah mengalami pembengkakan skrotum selama tiga dekade terakhir. Anehnya, selama itu dia tidak pernah mencari pertolongan medis. Selama 30 tahun itu kondisi pembengkakan semakin parah hingga membuatnya kesulitan berjalan dan harus bergantung pada ibunya dalam kehidupan sehari-harinya.
Para dokter menemukan bahwa kulit kantong zakar si pria telah menebal. Mereka juga menemukan dua luka terbuka berukuran besar di skrotum si pria. Sedihnya, dari dua luka itu, keluar cairan nanah berbau tidak sedap.
ADVERTISEMENT
Hasil pemeriksaan sinar X pada perut dan pelvis si pria mengungkap bahwa ia mengalami hernia. Ini berarti ada bagian ususnya yang keluar dari lokasi seharusnya.
Hernia itu menyebabkan lymphedema atau penyumbatan pada sistem limfatik. Akibatnya, cairan limfa tidak bisa tersalurkan dan menyebabkan penumpukan pada skrotum si pria.
Karena khawatir atas risiko terjadinya sepsis atau keracunan darah dan pembusukan, pria itu kemudian menjalani operasi pengangkatan beberapa jaringan skrotumnya. Saat melakukan operasi, para dokter menemukan adanya jaringan lemak yang mengalami nekrosis atau sel-selnya mati di bawah kulit skrotumnya.
"Ada kesulitan saat memasangkan kateter karena penisnya terkubur di skrotumnya. Tapi kami berhasil melakukannya setelah melakukan prosedur pemotongan," tulis para dokter dalam laporan studi kasus mereka, seperti dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan skrotum pria ini berlangsung dalam beberapa operasi berbeda. Setelah operasi pertama selesai, pria ini kembali melakukan operasi kedua keesokan harinya. Selanjutnya, ia diberikan infus antibiotik oleh para dokter.
Lima hari setelah operasi kedua, para dokter memutuskan untuk mengangkat semua skrotumnya. Ini karena prosedur dalam operasi sebelum-sebelumnya ternyata membuat pria itu sangat kesakitan.
Setelah itu, pasien menjalani operasi untuk mengurangi kondisi hernianya. Dua hari setelah itu, dia mulai menjalani rehabilitasi.
Pada pemeriksaan empat minggu kemudian, kondisi pria itu semakin membaik. Para dokter berpendapat bahwa prosedur yang mereka lakukan pada kasus ini berhasil memperkecil trauma yang pria itu rasakan.
"Dengan prosedur yang kami berikan, pengangkatan beberapa bagian yang diikuti dengan perbaikan pada bagian tubuh pada hari ketiga dan kedelapan, membuat pasien tidak terlalu lama harus dirawat karena lukanya dan merasakan kesakitan dalam waktu yang terlalu panjang," papar para dokter.
ADVERTISEMENT
"Ini kami lakukan tanpa mengorbankan kosmetik (penampakan) dan hasil akhir (tubuh) pasien," imbuh mereka.