Efek Riklona dan Tramadol, Psikotropika yang Dikonsumsi Lucinta Luna

12 Februari 2020 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lucinta Luna saat dibawa ke BNN Lido, dari Polres Jakarta Barat, Jakarta, Rabu (12/2/2020).  Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Lucinta Luna saat dibawa ke BNN Lido, dari Polres Jakarta Barat, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lucinta Luna tersandung kasus penyalahgunaan obat psikotropika. Mantan personel Duo Bunga itu ditangkap Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Selasa (11/2). Hasil pemeriksaan tes urine menunjukkan, Lucinta positif mengonsumsi benzodiazepine, yakni obat psikotropika yang kerap diresepkan dokter untuk mengatasi kecemasan.
ADVERTISEMENT
Obat golongan psikotropika, seperti benzodiazepine, biasa digunakan dalam praktik klinik psikiatri. Selain untuk meredakan kecemasan, obat psikotropika juga dikonsumsi untuk mengatasi depresi, skizofrenia, dan masalah yang berkaitan dengan psikomatik lambung. Meski memberikan manfaat medis, penggunaan obat-obatan tersebut tetap harus dengan resep dan pengawasan dokter.
Manajer Lucinta, Jeje, dalam keterangannya menyebut bahwa artisnya sudah memiliki izin untuk mengonsumsi obat penenang berupa benzodiazepine. "Saya juga punya surat keterangan dari psikiater kalau dia memang harus konsumsi penenang," kata Jeje. Obat penenang yang dimaksud adalah riklona diazepam dan tramadol, obat yang ditemukan polisi sebagai barang bukti saat penangkapan.

Riklona diazepam

Menurut laporan Medical News Today, riklona diazepam diketahui sebagai obat yang mampu memperlambat aktivitas sistem saraf pusat. Jenis obat ini cenderung diperuntukkan bagi pasien yang menderita gangguan kecemasan dan serangan panik. Riklona diazepam juga diresepkan untuk mengobati kejang karena ia termasuk obat antikonvulsan dan antiepilepsi.
ADVERTISEMENT
Merek dagang yang umum dijumpai untuk jenis obat ini adalah Klonopin. Dokter menggunakannya untuk mengobati gangguan kejang pada orang dewasa dan anak-anak. Obat ini juga dapat membantu mengatasi ketidakseimbangan kimiawi pada otak.
Mengonsumsi riklona diazepam bisa meningkatkan kadar gamma-aminobutyric acid (GABA) pada seseorang, yakni suatu bahan kimia yang mengirimkan sinyal di sekitar susunan saraf pusat. Di saat aktivitas GABA berkurang, seseorang akan menjadi sangat bersemangat, lalu berujung pada serangan panik atau kejang. Sebaliknya, apabila aktivitas GABA dalam tubuh meningkat, maka akan mengurangi serangan panik tersebut.
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
Psikiater dari Klinik Psikomatik RS Omni, Tangerang, dr. Andri, SpKJ, FACLP, pernah menjelaskan kepada kumparanSAINS soal bahaya mengonsumsi riklona diazepam jika tidak dalam pengawasan dokter.
ADVERTISEMENT
“Itu bahaya karena bisa disalahgunakan, diminum dalam jumlah banyak. Bisa menimbulkan efek euforia dan segar, bukan ngantuk atau tenang seperti yang diharapkan. Tapi malah jadi bisa euforia jadi kayak orang fly,” ujar Andri pada Januari 2020 lalu.
Selain yang disampaikan Andri, riklona diazepam juga memiliki beberapa efek samping sebagai berikut:
Efek samping riklona diazepam yang lebih jarang terjadi, atau bahkan bisa lebih parah, juga ditunjukkan melalui gejala-gejala seperti berikut:
ADVERTISEMENT
Jika salah satu dari semua efek samping yang disebutkan tadi muncul, maka seseorang harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan medis yang tepat.

Tramadol

Sementara tramadol dijelaskan sebagai obat yang memiliki khasiat penghilang rasa sakit, menurut Medical News Today. Tramadol membantu meringankan rasa sakit jangka pendek atau kronis, tingkat sedang hingga parah. Obat ini dapat bekerja lebih baik untuk sakit saraf.
Pada pasien yang mengalami kecelakaan, dokter juga akan meresepkan obat ini untuk meredakan rasa sakit hebat yang tak bisa diatasi dengan obat generik. Penggunaan obat ini pun kerap dijumpai pada saat dokter melakukan prosedur medis, seperti operasi bedah pada pasien. Biasanya, dokter akan meresepkan tramadol dengan dosis serendah mungkin.
Ilustrasi Operasi Foto: Pixabay
Tramadol bekerja dengan dua mekanisme berbeda. Pertama, ia bekerja pada reseptor rasa sakit di otak untuk menghentikan tubuh dari rasa sakit. Kedua, tramadol bekerja mirip dengan antidepresan dengan mempertahankan hormon yang bisa menimbulkan perasaan atau emosi yang baik, seperti serotonin dan norepinefrin yang terdapat pada otak.
ADVERTISEMENT
Berbagai khasiat yang ditawarkan tramadol tak lantas membuat jenis obat ini nir efek samping. Berikut beberapa efek samping yang ditimbulkan tramadol:
Beberapa orang mungkin mengalami kondisi di mana kesadaran menjadi berkurang, sehingga disarankan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin apapun.