Dokter China Temukan Golongan Darah Subtipe P Super Langka Pertama di Dunia

10 Januari 2024 7:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembekuan Darah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembekuan Darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter di China berhasil mendeteksi sampel golongan darah baru super langka pertama di dunia. Mereka menemukan urutan nukleotida baru dari golongan darah P yang merupakan subtipe dari golongan darah P.
ADVERTISEMENT
Golongan darah P itu terdeteksi oleh dokter spesialis transfusi bernama Cao Guoping, saat melakukan tes darah rutin pada salah seorang pasien di Taixing People’s Hospital di Taizhou, Provinsi Jiangsu, China.
Pihak Taixing People’s Hospital telah menyerahkan urutan genetik ke database urutan GenBank, database urutan nukleotida yang dikelola oleh National Center for Biotechnology Information di Amerika Serikat.
Pada Desember 2023, badan tersebut mengatakan bahwa urutan nukleotida dalam sampel belum pernah terdeteksi di mana pun di dunia. Nukleotida sendiri adalah salah satu dari banyak molekul kecil yang membentuk DNA dan RNA, asam nukleat yang membawa informasi genetik. Urutan itu kemudian diberi nomor seri OR900206 dalam database gen manusia.
Sejauh ini hanya ada belasan kasus orang dengan golongan darah P di China yang berhasil terdokumentasikan. Bahkan saking langkanya, pemilik golongan darah P bisa dibilang hanya ditemukan dari satu dalam sejuta orang di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Petugas dinas kesehatan mengambil sampel darah dari pasien terduga demam berdarah di laboratorium Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (10/3). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Oleh karena itu, temuan ini sangat penting terutama bagi pemilik golongan darah P. Pasalnya, kata Guoping, golongan darah P sangat langka sehingga deteksi dini dapat membantu mereka mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk transfusi darah dan potensi krisis terkait kebutuhan darah.
Misalnya, pada kasus seseorang dengan golongan darah P hanya bisa menerima transfusi dari jenis yang sama. Kondisinya akan semakin genting pada pasien yang sedang hamil dan akan melahirkan.
“Dalam kasus perempuan dengan golongan darah P, keberadaan antibodi ‘anti-Tja’ yang menyerang plasenta secara langsung dapat menyebabkan keguguran berulang dan bayi lahir dalam keadaan meninggal,” ujar Guoping, dikutip dari South China Morning Post.
Golongan darah P sendiri pertama kali ditemukan pada 1927, dan sampelnya dikategorikan menjadi lima subtipe, bergantung pada antigen dan permukaan sel darah merahnya. P1 dan P2 lebih sering ditemukan, tapi P1K, P2K, dan p sangat jarang.
ADVERTISEMENT
Guoping mengatakan, dalam pengujian golongan darah P kerap terlewatkan karena tidak dapat diambil oleh reagen yang ada untuk golongan darah ABO dan Rh. Sementara sebagian besar penduduk dunia termasuk dalam sistem golongan darah ABO dan Rh, tapi ada golongan darah lain yang kurang umum seperti sistem antigen Hh/Bombay dan golongan darah P.
Golongan darah Rh null juga dikenal sebagai golongan darah emas, tidak mengandung antigen Rh dalam sel darah merahnya.