Catat Sejarah, Robot China Sukses Jelajahi Mars

23 Mei 2021 13:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto pertama yang dikirim dari robot penjelajah China, Zhurong dari Mars. Foto: China National Space Administration (CNSA)
zoom-in-whitePerbesar
Foto pertama yang dikirim dari robot penjelajah China, Zhurong dari Mars. Foto: China National Space Administration (CNSA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Robot penjelajah China, Zhurong, akhirnya menjelajahi Mars. Ia menjadi robot ketiga asal Bumi yang berhasil berkelana di Planet Merah.
ADVERTISEMENT
Agensi antariksa China menyebut, Zhurong berhasil dibawa turun ke permukaan Mars pada Sabtu (22/5), sekitar 10.40 pagi waktu Beijing. Meski tak menjadi robot yang pertama menjelajahi Mars, ia membuat China menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan dan mengerahkan robot penjelajah dalam misi perdana ke Planet Merah.
Sebelumnya, Uni Soviet pernah meluncurkan wahana penjelajah ke Mars pada 1971. Namun, tak lama setelah mendarat, wahana tersebut hilang kontak dengan pusat kontrol di Bumi. Adapun AS mengirimkan misi ke Mars pertama mereka pada tahun 1971, tetapi mereka tak mendaratkan wahana penjelajah.
Dengan catatan ini, China mengikuti jejak AS yang berhasil mengirim robot penjelajah ke Mars. Negeri Paman Sam sebelumnya telah mengirim robot penjelajah Curiosity pada 2012 dan Perseverance pada awal tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Zhurong, yang namanya berasal dari dewa api China, memiliki bobot 240 kg. Ia memiliki enam instrumen ilmiah termasuk kamera topografi resolusi tinggi untuk mempelajari permukaan tanah dan atmosfer planet Mars.
Foto pertama yang dikirim dari robot penjelajah China, Zhurong dari Mars. Foto: China National Space Administration (CNSA)
Menurut keterangan agensi antariksa China, Zhurong akan berkelana secara perlahan setiap hari. Ia bakal berpindah tempat 10 meter per tiga hari.
"Lambatnya kemajuan penjelajah itu karena pemahaman yang terbatas tentang lingkungan Mars, jadi mode kerja yang relatif konservatif dirancang khusus," kata Jia Yang, seorang insinyur yang terlibat dalam misi tersebut, kepada China Space News.
Jia mengatakan, Zhurong mungkin bakal bergerak lebih cepat di masa mendatang, tergantung pada status operasionalnya.
Zhurong sendiri dibawa ke Mars dengan pesawat luar angkasa Tianwen-1 yang mendarat di planet itu pada 15 Mei 2021. Ia mendarat di Utopia Planitia, salah satu kawah terbesar di Mars sekaligus yang diyakini peneliti sebagai situs samudra kuno di planet itu.
ADVERTISEMENT
Usai mendarat, robot penjelajah itu terlebih dahulu menjalankan tes diagnostik selama beberapa hari sebelum memulai perjalanan persis pada pekan berikutnya. Ia diharapkan akan beroperasi selama 90 hari untuk mencari bukti kehidupan di Mars.
Menurut laporan Reuters, Zhurong dirancang agar bisa bergerak secara otonom. Hal ini karena jarak antara Bumi ke Mars, yang terpaut 320 juta km, bakal membutuhkan waktu 40 menit agar sinyal bolak-balik antara kedua planet, yang tentunya bakal menyulitkan kalau kontrolnya dilakukan secara real-time.
Zhurong memiliki sistem suspensi otomatis yang dapat mengangkat dan menurunkan sasisnya hingga 60 sentimeter. Ia merupakan satu-satunya robot penjelajah dengan kemampuan seperti itu, menurut China Space News.
Robot penjelajah itu dilapisi pelat nano-aerogel untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin pada malam hari di Mars yang bisa mencapai minus 130 derajat celsius. Untuk mencegah penutupan panel surya dari debu saat badai, Zhurong dibekali dengan material bodi anti-debu.
ADVERTISEMENT
Selain China dan AS, Uni Emirat Arab saat ini juga sedang menjalankan misi ke Mars. Pesawat luar angkasa mereka, yang bernama Hope, telah memasuki orbit Mars pada Februari 2021. Meski demikian, Hope tak membawa robot penjelajah dan misi utamanya adalah mengumpulkan data tentang cuaca dan atmosfer di Mars.