Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cara Memasak Nasi yang Tepat Demi Menghindari Obesitas
4 Agustus 2017 8:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Satu mangkuk nasi matang mengandung sekitar 240 kalori yang jika tak terbakar dapat berubah menjadi lemak dalam tubuh. Kelebihan kalori yang masuk ke dalam tubuh dan kemudian menjadi lemak inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kegemukan atau obesitas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Science Alert, sekelompok peneliti di Sri Lanka dikabarkan baru saja menemukan terobosan baru, yakni cara memasak nasi sederhana yang dapat mengurangi kandungan kalorinya hingga sebanyak 50 persen.
Bagaimana caranya?
Pertama, yang kita perlu lakukan adalah menyediakan sepanci air mendidih. Lalu, sebelum menaruh beras ke dalamnya, kamu perlu tambahkan dulu minyak kelapa ke dalam beras.
Minyak kelapa yang diperlukan cukup sekitar 3 persen dari berat beras yang hendak kamu masak. Misal, jika kamu ingin memasukkan setengah gelas beras, maka kamu perlu memasukkan sesendok teh minyak kelapa sebelumnya.
“Setelah ini siap, kita biarkan nasi yang matang ini mendingin di dalam kulkas sekitar 12 jam,” kata Sudhair James, mahasiswa College of Chemical Sciences di Sri Lanka yang memimpin penelitian ini, sebagaimana dilansir The Washington Post.
ADVERTISEMENT
Untuk memakannya, kamu perlu memasukkannya ke dalam microwave untuk mendapatkan nasi yang lembut dan hangat yang siap disantap.
James telah mempresentasikan cara dan hasil penelitiannya ini di National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) pada 2015 lalu. Cara memasak nasi yang ia presentasikan ini berdasarkan pemahaman bahwa ada dua jenis utama pati --zat yang terkandung dalam beras maupun makanan bertepung lainnya, yakni pati yang mudah dicerna dan pati yang resisten.
Pati yang mudah dicerna dapat cepat berubah menjadi glukosa dan kemudian mengendap menjadi lemak di dalam tubuh jika kita tidak membakarnya dengan cara beraktivitas. Adapun pati yang resisten tidaklah dipecah menjadi glukosa di dalam perut sehingga memiliki kandungan kalori yang lebih rendah. Pati yang resisten ini justru lebih banyak bertindak sebagai serat makanan yang memberi manfaat baik pada usus yang dilaluinya.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, proses memasak nasi di atas berupaya untuk mengurangi kadar pati yang mudah dicerna dalam nasi dan mengubahnya menjadi pati yang resisten.
Dalam proses memasak nasi ala mahasiswa Sri Lanka ini, minyak yang dimasukkan akan berinteraksi dengan molekul pati sehingga mengubah arsitekturnya. Adapun terkait proses selanjutnya, James menjelaskan, "Pendinginan selama 12 jam akan menghasilkan pembentukan ikatan hidrogen antarmolekul amilosa di luar butir padi yang mengubahnya menjadi pati resisten.”
Setelah itu, pemanasan nasi kembali ke dalam microwave hanyalah untuk membuat nasi menjadi hangat dan enak dimakan. Pemanasan kembali nasi yang telah didinginkan tersebut tidak mengubah kadar pati resiten yang telah terkandung di dalamnya.
James dan dosen pembimbingnya, Pushparajah Thavarajah, sebelumnya mencatat data penelitian bahwa nasi goreng memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi daripada nasi kukus yang biasa dimakan banyak orang. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa membiarkan pasta menjadi dingin sebelum dilakukan pemanasan ulang untuk memakannya sangatlah meningkatkan kandungan pati resisten dalam pasta tersebut. Jadi James bersama mentornya, Thavarajah, kemudian ingin menyelidiki hal ini lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Melalui cara memasak nasi ini, mereka menemukan bukti bahwa mereka mampu mengurangi kandungan pati yang mudah dicerna dalam nasil hasil olahan jenis beras varietas buruk hingga 15 kali lipat. Hal ini terkait dengan pengurangan 10 sampai 15 persen kandungan kalori.
James dan Thavarajah meyakini mereka dapat menurunkan kalori sebanyak 50 hingga 60 persen pada nasi yang dimasak dari jenis padi terbaik di Sri Lanka, yakni Suduru Samba.
Tak hanya itu, prinsip cara memasak ala James dan Thavarajah ini juga memungkinkan untuk diterapkan makanan yang mengandung pati lainnya. Yang artinya besar kemungkinan bagi kita untuk menurunkan kalori pada gandum, roti, kentang, dan makanan bertepung lainnya yang hendak kita makan.
ADVERTISEMENT