Bulan Bakal Punya Zona Waktu Sendiri Akhir 2026

6 April 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu (29/10/2023).  Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu (29/10/2023). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
NASA akan membuat zona waktu khusus untuk Bulan dan benda luar angkasa lainnya. Upaya tersebut dilakukan atas perintah dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih (OSTP) menginstruksikan banda antariksa tersebut untuk menyusun dan menetapkan standar waktu terpadu Bulan. Namanya 'Waktu Bulan Terkoordinasi' atau 'Coordinated Lunar Time (LTC)'.
Menurut laporan Reuters yang berasal dari bocoran memo internal pemerintah AS, rencananya proyek zona waktu khusus Bulan itu akan diresmikan pada akhir 2026 mendatang.
Zona waktu di Bulan akan berjalan berbeda dengan zona waktu di Bumi. Karena gravitasi di Bulan lebih kecil, maka ia bergerak lebih lambat sekitar 58,7 mikrodetik setiap hari dibandingkan planet yang kita tinggali ini.
Perbedaan yang kecil ini cukup untuk mengganggu manuver pesawat luar angkasa dan satelit Bulan. LTC akan memberikan tolok ukur ketepatan waktu untuk wahana tersebut yang membutuhkan ketelitian ekstrim dalam misinya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
"Jam yang sama dengan yang kita miliki di Bumi akan bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan," kata Kevin Coggins, Kepala Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA, Kamis (4/4) WIB.
LTC disiapkan untuk mengantisipasi misi ke Bulan yang kembali diinisiasi NASA. Sebelumnya, lembaga luar angkasa itu sudah melakukan uji terbang Artemis 1 yang membawa wahana Orion tanpa awak dalam perjalanan pergi-pulang Bumi-Bulan per November 2022 lalu.
NASA berencana akan mengirim manusia ke orbit mengelilingi Bulan pada 2025 mendatang. Setahun kemudian, tepatnya 2026, mereka bakal menerbangkan manusia untuk mendarat di permukaan Bulan.
Misi ke Bulan menjadi langkah penting menuju ambisi terbesar NASA ke depan: Bawa manusia ke Mars.
"Bayangkan jam atom di Observatorium Angkatan Laut AS (di Washington). Jam tersebut adalah detak jantung bangsa, menyinkronkan segalanya. Anda pasti menginginkan detak jantung di Bulan," ujar Coggins.
ADVERTISEMENT