BPPT Siap Taburkan 40 Ton Kapur Tohor Aktif ke Lokasi Karhutla

17 September 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat yang siap digunakan untuk menaburkan kapur tohor aktif di lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat yang siap digunakan untuk menaburkan kapur tohor aktif di lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi faktor yang menghambat proses penguapan sebagai syarat terbentuknya awan. Asap karhutla tertahan dan melayang di angkasa sehingga sinar matahari tidak tembus ke bumi dan proses penguapan air menjadi terhambat.
ADVERTISEMENT
Hasil pemantauan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan bahwa potensi pertumbuhan awan memang masih sulit terjadi di daerah-daerah di Indonesia yang sedang mengalami karhutla. Adapun upaya penyemaian garam (NaCl) sebagai syarat untuk membuat hujan buatan sendiri membutuhkan awan yang mencapai minimal 80%.
Seorang anggota polisi meloncat berusaha menghindari lahan gambut yang terbakar di Desa Teluk Makmur, kecamatan Medang Kampai, Dumai. Riau. Sabtu (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Atas dasar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BMKG akan menerapkan modifikasi teknologi sebagai upaya menghilangkan asap karhutla dengan menggunakan kalsium oksida atau kapur tohor aktif (CaO) yang bersifat eksotermis atau mengeluarkan panas.
Butiran kapur tohor ini nantinya akan ditaburkan di gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas. Akibatnya, asap hilang dan radiasi matahari bisa menembus ke permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
"Radiasi matahari terhalangi kabut asap, jadi awan susah terbentuk karena penguapan terhambat. Dengan kapur tohor aktif ini diharapkan konsentrasi asap berkurang, awan terbentuk, dan garam bisa ditebar untuk hujan buatan," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto dalam siaran pers yang diterima kumparan, Selasa (17/9).
Kapur tohor aktif yang siap ditaburkan di lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB
Kapur tohor aktif yang siap ditaburkan di lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB
40 ton kapur tohor aktif siap diterbangkan
Pihak BPPT sendiri telah menyiapkan 40 ton kapur tohor aktif yang sudah disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Segera setelah mendapat arahan dari pemerintah pusat, BPPT akan menerbangkan kapur tersebut ke beberapa provinsi terdampak karhutla seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Untuk menaburkan kapur tersebut, BPPT akan menggunakan tiga jenis pesawat yakni Cassa 212 dengan kapasitas 800 kilogram, CN 295 dengan kapasitas 2,4 ton, dan pesawat Hercules C 130 dengan kapasitas 4-5 ton.
Pesawat yang siap digunakan untuk menaburkan kapur tohor aktif di lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB
Permasalahan karhutla tidak bisa hanya ditangani dengan menggunakan pemadaman darat dan udara saja. Kepala BNPB, Doni Monardo, sebelumnya telah menyampaikan bahwa yang bisa menjadi solusi karhutla adalah hujan.
ADVERTISEMENT
Namun BMKG telah memprediksi bahwa musim hujan baru akan masuk pada pertengahan bulan Oktober. Oleh karena itu, hujan buatan harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Alat untuk menaburkan kapur tohor aktif dari pesawat ke lokasi karhutla. Foto: Dok. BNPB