Apa yang Bakal Terjadi Jika Kita Mengebor ke Lapisan Bumi Paling Dasar?

21 Desember 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi inti dan lapisan bumi. Foto: cigdem/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi inti dan lapisan bumi. Foto: cigdem/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masih banyak misteri Bumi yang belum terungkap, salah satunya tentang apa yang ada di dalam perut Bumi. Namun, bagaimana jika kita mengebornya? Apakah bisa? Kira-kira, suhu ekstrem macam apa yang akan kita jumpai di pusat planet ini?
ADVERTISEMENT
Meski membuat lubang ke ujung Bumi masih menjadi fiksi ilmiah, tapi para ilmuwan memiliki beberapa gagasan tentang apa yang mungkin terjadi jika kita mengebor tanah sampai ke ujung Bumi. Gagasan ini berdasarkan pengalaman dari proyek pengeboran yang pernah dilakukan sebelumnya.
Diameter Bumi adalah 12.756 kilometer, sehingga jika pengeboran dilakukan sampai ke seluruh penjuru planet–dari ujung ke ujung–, diperlukan bor yang sangat besar dan kerja keras selama puluhan tahun.
Jika ini dilakukan, menurut Survei Geologi AS, lapisan pertama yang akan kita tembus adalah kerak Bumi, yang tebalnya sekitar 100 km. Di sini, tekanan atmosfer akan meningkatkan saat bor bergerak semakin jauh ke bawah tanah. Setiap 3 meter batuan setara dengan 1 tekanan atmosfer, yaitu tekanan di permukaan laut.
ADVERTISEMENT
“Jumlahnya bertambah sangat cepat ketika Anda berbicara tentang jarak yang jauh,” ujar Doug Wilson, ahli geofisika peneliti di University of California, Santa Barbara.
Lubang terdalam buatan manusia saat ini adalah Kola Superdeep Borehole di Rusia, dengan kedalaman 12,2 km. Di dasar lubang tersebut, tekanannya mencapai 4.000 kali lipat dari tekanan di permukaan laut.
Ilustrasi lubang bor. Foto: Michael Mong/Shutterstock
Menurut World Atlas, para ilmuwan membutuhkan waktu hampir 20 tahun untuk mencapai kedalaman Kola Superdeep Borehole. Menurut data lapisan dari USGS, lubang sedalam 12,2 km ini membutuhkan lebih dari 80 km untuk sampai ke lapisan berikutnya, yakni mantel. Mantelnya adalah lapisan batuan padat dan gelap setebal 2.800 km yang menggerakan lempeng tektonik.
Batas antara mantel dan inti itu disebut ‘Moho’ (Diskontinuitas Mohorovičić). Ilmuwan pertama kali mencoba menggali dasar laut dalam pada tahun 1950-an dan 1960-an dengan Project Mohole, namun tidak berhasil.
ADVERTISEMENT
Lubang yang dibor ini akan runtuh kalau kita tidak memompa cairan ke dalamnya. Dalam pengeboran laut dalam dan sumur minyak, cairan tersebut berupa campuran lumpur yang mengandung mineral berat seperti barium. Berat fluida menyeimbangkan tekanan di dalam lubang dengan tekanan batuan di sekitarnya dan mencegah lubang agar tidak runtuh, kata Wilson.
Cairan pengeboran ini memiliki dua peran lain, yakni pertama membersihkan mata bor untuk mencegah pasir dan kerikil mengotori mesin, kedua membantu menurunkan suhu meski hampir tidak mungkin untuk menjaga bor tetap dingin di lapisan terdalam Bumi.
Misalnya, suhu di dalam mantel mencapai 1.410 derajat Celsius, baja tahan karat akan meleleh di suhu sebesar ini. Dengan begitu, bor harus dibuat dari bahan khusus, seperti titanium.
Lapisan bumi meliputi inti, mantel, kerak bumi, dan astenosfer, litosfer, troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Foto: Illusion Specialist/Shutterstock
Menurut California Academy of Sciences, setelah melewati mantel, bor akhirnya mencapai inti Bumi pada kedalaman sekitar 2.896 km. Inti luar sebagian besar terbuat dari besi cair dan nikel yang panas dengan suhu berkisar antara 4.000 hingga 5.000 derajat Celsius. Mengebor perpaduan besi-nikel yang panas dan cair ini merupakan proses yang sangat sulit.
ADVERTISEMENT
“Hal ini akan menimbulkan berbagai macam masalah,” ujar Damon Teagle, profesor geokimia di University of Southampton di Inggris sebagaimana dikutip Live Science.
Inti luar yang panas ini kemungkinan akan melelehkan bor kecuali air dingin dipompa ke bawah secara terus menerus. Setelah bor menembus hingga kedalaman 5.000 km, bor akan mencapai inti bagian dalam yang terkenannya sangat kuat sehingga inti nikel dan besi akan tetap padat meski suhu di dalam sangat panas.
“Anda benar-benar akan berada pada tekanan yang tak terhingga, sekitar 350 gigapascal atau 350 juta kali tekanan atmosfer,” kata Teagle.
Selama ini bor akan ditarik hingga ke inti oleh gravitasi Bumi. Di pusat inti, gravitasinya akan serupa dengan saat kita berada di orbit. Kemudian saat bor terus menuju sisi lain planet ini, tarikan gravitasi akan berubah relatif terhadap posisi bor yang secara efektif menariknya turun menuju inti lagi.
ADVERTISEMENT
Bor tersebut harus terus bekerja melawan gravitasi saat dia bergerak ke atas menuju permukaan, kembali melalui inti luar, mantel, dan kerak Bumi sama seperti melakukan perjalanan sebelumnya. Jika semua hambatan ini dapat diatasi, masalah terbesar setelah mencapai titik tengah adalah kita masih memiliki perjalanan panjang untuk mencapai kembali permukaan.
Secara sederhana, jika kita mengebor tanah dari Kutub Utara dan lubang yang kita buat sudah mencapai bagian tengah Bumi, maka perjalanan kita masih akan sangat panjang untuk bisa menembuskan lubang itu ke Kutub Selatan.