Apa Isi Pesan di Bawah Makam Nabi Yunus yang Ditemukan Arkeolog di Irak?

28 Oktober 2020 11:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terowongan di bawah makam Nabi Yunus. Foto: Twitter/@bcnn1
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan di bawah makam Nabi Yunus. Foto: Twitter/@bcnn1
ADVERTISEMENT
Sebuah pesan berhasil ditemukan tim arkeolog di dalam sebuah terowongan yang berada persis di bawah makam Nabi Yunus. Makam tersebut terletak di kota Mosul, Irak.
ADVERTISEMENT
Setelah ekspedisi berakhir, tim arkeolog berhasil mengumpulkan 7 buah prasasti yang berusia sekitar 2.700 tahun. Ilmuwan menduga, penjarah yang berafiliasi dengan ISIS menjadi orang-orang yang pertama kali menggali terowongan tersebut.
Di dalam empat terowongan tersebut, arkeolog menemukan prasasti zaman Neo-Assyria yang bertuliskan sebuah pesan. Dilansir Live Science, ilmuwan sudah berhasil menerjemahkan isi pesan tersebut.
Menurut ilmuwan, pesan tersebut berbunyi: “Istana milik Esarhaddon, raja yang kuat, raja dunia, raja Assyria, gubernur Babilonia, raja Sumeria dan Akkad, raja dari raja di Mesri Hilir, Mesir Hulu, dan Kush.”
Raja Esarhaddon. Foto: Twitter/@ninosjosephaudi
Kush adalah kerajaan kuno yang terletak di wilayah Nubia, yaitu sebuah wilayah yang terletak di antara Aswan di Mesir bagian selatan dan Khartoum di Sudan bagian tengah.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog sebenarnya sudah menemukan sebagian prasasti ini antara tahun 1987 dan 1992. Namun karena adanya konflik di area tersebut, mereka tidak dapat melanjutkan studi mereka sampai akhirnya mereka dapat mempublikasikan hasil studi mereka pada Desember 2017.
Nabi Yunus adalah tokoh agama yang dikenal oleh semua agama samawi. Ia diceritakan ditelan oleh ikan raksasa yang kemungkinan adalah seekor paus. Menurut Kitab Suci, Nabi Yunus berceramah di kota Niniwe yang merupakan ibukota Kerajaan Assyria.
Salah satu prasasti yang ditemukan menceritakan pemerintahan di wilayah kerajaan tersebut pada masa raja Esarhaddon. Dalam prasasti yang diceritakan dalam kata ganti orang pertama itu dituliskan juga bagaimana sejarah keluarga raja tersebut.
“Aku mengepung, menaklukkan, menjarah, menghancurkan, dan membakar dengan api dua puluh satu kota mereka bersama dengan kota-kota kecil di lingkungan mereka,” demikian isi salah satu prasasti tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut prasasti tersebut, Esarhaddon adalah raja yang kejam, pemimpin yang dihormati, dan seorang penakluk. Para arkeolog telah mendokumentasikan penemuan mereka ini di dalam jurnal Iraq.
(EDR)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: