Alur Konsultasi Online Virus Corona IDI dan Good Doctor

14 Februari 2020 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis berpakaian hazma merawat pasien di salah satu rumah sakit di Wuhan, China. Foto: China Daily via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis berpakaian hazma merawat pasien di salah satu rumah sakit di Wuhan, China. Foto: China Daily via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemeriksaan gejala awal yang dikhawatirkan infeksi virus corona tak melulu harus dengan mengunjungi dokter di rumah sakit. Layanan kesehatan berbasis teknologi kini juga bisa diandalkan untuk melakukan konsultasi online atau tanpa tatap muka.
ADVERTISEMENT
Itu pula yang telah diinisiasi Good Doctor dengan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Grab Health. Head of Medical Management of Good Doctor, dr. Adhiatma menjelaskan, penyusunan dan penerapan panduan atau protokol konsultasi daring novel coronavirus yang diadopsi pihaknya telah disupervisi oleh IDI. Masyarakat pun tak perlu cemas dengan kredibilitas layanan ini.

Alur konsultasi online melalui Good Doctor

Persis dengan guideline yang dikeluarkan IDI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pertanyaan pertama yang akan diajukan dokter kepada pasien saat melakukan konsultasi online adalah soal gejala yang mereka alami. Virus corona umumnya menyerang saluran pernapasan yang menyebabkan gangguan respirasi. Untuk itu, dokter perlu memastikan apakah si pasien juga mengalami sesak napas atau tidak.
Para pelancong mengenakan masker. Foto: Lehtikuva/Tarmo Lehtosalo via REUTERS
Selanjutnya, dokter juga perlu perlu mengetahui riwayat perjalanan pasien ke negara-negara yang terjangkit. Lalu, yang tak kalah pentingnya, pasien juga diminta memberikan informasi terkait ada atau tidaknya kontak dengan orang yang terkonfirmasi mengidap COVID-19, nama resmi penyakit dari virus corona jenis baru.
ADVERTISEMENT
Jawaban dari setiap pertanyaan tadi akan membantu dokter menyimpulkan apakah pasien memang ada indikasi terinfeksi virus corona atau menderita penyakit lain. Apabila dari jawaban-jawaban si pasien menguatkan dugaan bahwa pasiennya terjangkit coronavirus, maka dokter berkewajiban memberikan rekomendasi rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, dan Kemenkes pun sudah mengeluarkan list rumah sakit yang sudah menjadi rujukan. Tanggung jawab kami merekomendasikan rumah sakit sesuai dengan kota dan lokasi dimana dia berada untuk kemudian dirujuk,” papar Adhiatma, Kamis (13/2) di Jakarta Pusat.
Bicara soal kemampuan dokter, Adhiatma memastikan seluruh dokter yang bergabung di Good Doctor akan melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala virus corona sesuai standar yang ditetapkan IDI dan Kemenkes.
Ilustrasi aplikasi Grab. Foto: Shutterstock
Untuk lebih meyakinkan masyarakat, Adhiatma menjelaskan bahwa dokter juga akan melakukan follow up atau pemantauan terhadap beberapa pasien terkait kelanjutan dari gejala yang mereka alami. “Misalnya, dokter akan bertanya dalam beberapa waktu ke depan setelah konsultasi, apakah demamnya berkurang atau tidak, itu terus dipantau” terangnya.
ADVERTISEMENT
Adhiatma mengaku, tak sedikit masyarakat yang mengakses Good Doctor mulai menyadari betapa pentingnya layanan konsultasi online untuk memperoleh informasi akurat terkait coronavirus. Menurut dia, tren ini muncul sejak tiga pekan lalu.
“Hampir setiap hari ada (konsultasi terkait virus corona). Semakin hari semakin meningkat,” ujarnya.
Virus corona, yang saat ini telah menjangkiti 25 negara, muncul pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Meski disebut tak seganas virus penyabab flu burung, SARS atau MERS, penyakit COVID-19 telah merenggut nyawa 1.383 korbannya per Jumat (14/2). Jumlah pasien terjangkit menembus angka lebih dari 64 ribu kasus.