Tanda-tanda Oli Transmisi Mobil Matik Perlu Dikuras

21 November 2022 6:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kuras oli matik Foto: dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuras oli matik Foto: dok. istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Transmisi mobil matik perlu mendapat perawatan secara berkala. Pemilik bengkel spesialis matik Worner Matic, Hermas Prabowo, setidaknya ada dua perawatan yang umum untuk transmisi mobil matik, yakni sekadar mengganti olinya atau menguras oli matik.
ADVERTISEMENT
“Ganti oli adalah pengerjaan mengganti oli matik yang ada di ruang karter atau bak penampungan oli. Sedangkan, kuras itu mengganti semua oli yang ada di seluruh sistem transmisi. Kalau ganti, itu hanya meng-cover 40 persen dari total oli,” jelasnya saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Menggunakan mesin ATF-Charger untuk kuras oli transmisi Foto: dok. istimewa
Toyota Avanza contohnya, memiliki lima liter oli matik. Saat diganti, oli yang keluar, kata Hermas, hanya terbuang dua liter dan sisanya masih berada di celah-celah komponen transmisi.
“Ganti oli transmisi itu intervalnya lebih pendek. Bisa setiap 10 ribu kilometer atau 15 ribu kilometer. Kalau olinya sudah terlanjur kotor, itu harus dilakukan kuras atau bahasa inggrisnya flushing agar volume keseluruhan di bak penampungan oli transmisi bisa keluar semua,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hermas menyarankan servis kuras oli mobil matik dilakukan pada kendaraan yang tidak mengganti oli transmisi dalam waktu panjang. “Biasanya, flushing dilakukan setiap 20 ribu kilometer kalau digunakan di dalam perkotaan yang lalu lintasnya macet. Kalau di luar kota atau jalanannya enggak macet-macetan, bisa sampai 40 ribu kilometer,” jelasnya.
Ilustrasi servis transmisi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri/kumparanOTO
Adapun, saat menguras oli, Worner Matic menggunakan alat bernama ATF-Changer untuk mendorong atau membuang seluruh kotoran yang mengendap di ruang transmisi otomatik.
“Kotoran itu kan bisa membuat sirkulasi oli di dalam terhambat. Bisa membuat delay ketika shifting, bisa selip bahkan bisa totally loss. Oli juga kan lama lama bisa mengental kalau dibiarkan. Kerja transmisi juga bisa jadi berat dan berdampak sama kerja transmisi. Paling parah bisa sampai overhaul,” urainya.
ADVERTISEMENT
Setiap mobil punya harga yang berbeda ketika mengganti atau menguras oli. Perbedaan itu ditentukan dari jumlah oli matik yang dibutuhkan.
"Enggak bisa disamakan. Oli matik itu kan juga banyak mereknya dan konsumen punya preferensi sendiri," pungkasnya.