Punya Motor Berfitur ABS, Jangan Abai Cek Kondisi Cairan Remnya

29 April 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain velg all new Yamaha NMax. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desain velg all new Yamaha NMax. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak sedikit motor terbaru dilengkapi dengan sistem keamanan tambahan berupa rem ABS (Anti-lock Braking System). Namun, piranti ini rupanya agak sensitif terhadap kondisi kualitas cairan rem yang menyerupai minyak itu.
ADVERTISEMENT
Service Advisor Yamaha Motor Juanda Wawan Sutawijaya bilang, soal menjaga kadar dan kualitas cairan rem pada motor ABS kerap luput oleh pemilik. Padahal, ada bahaya yang mengintai bila pengguna tidak mawas soal perubahan sifat dari cairan tersebut.
"Cairan rem itu kadang suka luput dari pengecekan dan pemeriksaan bila tidak di bengkel resmi. Bertahun-tahun tidak diganti mengakibatkan terjadi endapan karena sudah berubah menjadi lumpur," kata Wawan kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Apalagi, sistem tidak bisa mengecek adanya endapan lumpur dari cairan rem pada tabung reservoir maupun selang rem. Lampu indikator ABS hanya sebatas memberi notifikasi adanya malfungsi atau kerusakan pada modul.
Menjajal all new Yamaha R15M Connected ABS di Lombok. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Kalau sudah begitu efeknya piston rem bisa jadi macet, memang tidak berarti motor tidak bisa direm. Tetapi kalau dibiarkan komponen lainnya yang akan terkena dampak bisa rusak. Terutama yang dilengkapi dengan ABS lebih sensitif karena setiap fitur itu bekerja, cairan akan dipompa dengan cepat," jelas Wawan.
ADVERTISEMENT
Gejala yang timbul, lanjut Wawan biasanya pedal rem akan terasa agak atau sangat keras ketika ditarik. Bahkan, bisa langsung alami gejala blong ketika hendak melakukan pengereman. Pada kondisi tersebut, pemilik disarankan untuk membawa motornya ke bengkel guna dilakukan pemeriksaan.
"Kalau cairannya sudah jelek akan berpengaruh ke bagian seal atau pelindung kebocoran pada komponen motor ABS-nya. Sebab, cairan rem di motor ABS itu juga mengarah ke kelistrikan, kalau sampai bocor masuk ke modul kelistrikan dan menyebabkan kerusakan," paparnya.
Ilustrasi jari tangan ke tuas rem sepeda motor Foto: dok. Istimewa
Jadi apes bila kebocoran cairan rem akibat berubah menjadi lumpur bocor di modul ABS sehingga menyebabkan kerusakan. Wawan menambahkan, saat ini harga satu unit komponen modul ABS bisa di atas Rp 6 juta.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kalau seal atau pelindung sudah bocor dan membuat cairan rem masuk ke kelistrikan modul ABS-nya. Kita pernah temui kasus modul ABS ngebul punya konsumen, terbakar dan itu tidak bisa diperbaiki harus ganti baru," imbuhnya.
Pada motor Yamaha, lampu indikator ABS nantinya akan terus menyala meski motor sudah berjalan lebih dari 10 km/jam sejak pertama kali dihidupkan. Serta, Wawan mengatakan akan muncul kode 42 yang berarti adanya masalah terkait modul ABS.

Rutin periksa dan ganti minyak rem motor setiap periode ini

Proses pompa minyak rem motor, agar tidak ada udara di dalam selang Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Wawan menilai untuk merawat atau sekadar memeriksa kadar cairan rem motor sebenarnya tidak sulit dan tetap terhitung terjangkau. Cairaan rem misalnya, ia sarankan lakukan penggantian setiap satu atau satu setengah tahun sekali atau setiap kelipatan 10-15 ribu kilometer untuk pemakaian harian.
ADVERTISEMENT
"Cairan rem itu juga tidak mahal, kalau di kami yang DOT 3 itu sekitar Rp 12-13 ribuan atau yang DOT 4 isinya lebih banyak tidak sampai Rp 70 ribuan. Pokoknya jaga batas ketinggian minyak rem jangan sampai di bawah garis itu juga rentang kemasukan angin," ucapnya.
***