Pengemudi Mobil Matik Jangan Lakukan 3 Hal Ini, Mengapa?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Hanya saja karena kemudahan yang dihadirkan, pengguna mobil bertransmisi otomatik ini kerap kali kemudian malah melakukan kesalahan saat mengendarai mobil tanpa pedal kopling ini.
Menurut pereli nasional dan pendiri Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, setidaknya ada 3 kesalahan umum perilaku pengemudi mobil matik yang sering ia jumpai.
Biasanya kesalahan-kesalahan umum ini dikarenakan pengendara memperlakukan mobil matik layaknya mobil bertransmisi manual. Padahal ada sedikit perbedaan antara keduanya. Gawatnya, kebiasaan-kebiasaan ini justru dapat merusak komponen mesin maupun transmisi.
Apa saja 3 kesalahan umum menurut Rifat tersebut? Berikut ulasannya.
1. Menganggap pedal rem sebagai kopling
Menurut Rifat, kesalahan pengguna matik yang paling banyak ia temui adalah menjadikan pedal rem selayaknya kopling.
ADVERTISEMENT
Selain penggunaannya salah, dengan sikap seperti itu dijelaskan Rifat akan cepat merusak komponen internal transmisi serta mesin dan kalau-kalau komponen transmisi ini rusak, biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya cukup besar.
2. Mengerem menggunakan kaki kiri
Berhubungan dengan kesalahan yang pertama, kesalahan lain yang biasa dilakukan pengguna mobil matik adalah menghentikan laju mobil dengan mengerem menggunakan kaki kiri.
Hal ini akan menjadikan kebiasaan buruk, kaki kiri akan terus berjaga di pedal rem. Sementara di saat yang bersamaan kaki kanan akan terus stand by di pedal gas.
Bukan hanya di kendaraan roda empat sebenarnya, perilaku yang sama juga dapat ditemukan pada pengemudi motor matik yang kerap menekan tuas rem di tangan kiri sembari menarik pedal gas.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada ceritanya ngerem pakai kaki kiri, itu bisa menyebabkan kampas rem cepat habis dan overheat, bahan bakar akan boros, dan tingkat keausan piranti penggeraknya juga akan cepat habis," tambahnya.
3. Sering pindah transmisi mobil matik saat di kemacetan
Saat terjadi kemacetan, pengemudi mobil matik juga sering melakukan perpindahan transmisi Drive (D) ke Neutral/No gear (N) atau sebaliknya secara berulang-ulang.
Menurut Rifat, hal tersebut diperbolehkan, hanya saja tidak perlu terlalu sering mengubah posisi transmisi karena komponennya memiliki kompensasi ketika mobil berhenti dalam waktu yang tidak lama. Cukup menahan laju mobil dengan menginjak rem apabila kondisi macet tersendat-sendat.
"Mobil transmisi matik itu selalu ada kompensasi, ketika berhenti beberapa detik, tekanan pada girboks itu berkurang, sehingga enggak perlu ganti D ke N --dan sebaliknya-- terus karena itu mengurangi kenyamanan berkendara," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Apalagi saat sudah maju dan lupa masukin transmisi, yang ada ketika udah injak gas dan masukin gigi ke D malah loncat mobilnya, bahaya sekali," tutup Rifat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Saksikan video menarik di bawah ini: