Nissan Siap Gelontorkan 23 Mobil Elektrifikasi hingga 2030, Ini Bocorannya

13 Desember 2021 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Nissan Ariya dengan logo baru. Foto: dok. Nissan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Nissan Ariya dengan logo baru. Foto: dok. Nissan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nissan Motors Corporation kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Forbes, Nissan baru-baru ini mengumumkan telah menambah investasi sebesar 18 miliar Dolar Amerika atau setara Rp 259,4 triliun untuk rencana tersebut.
Melalui program ‘Nissan Ambition 2030’, jenama asal Jepang itu berharap mampu mengungguli merek Jepang lainnya dalam hal kendaraan elektrifikasi dan otonom.
"Kami ingin memulai 10 tahun lebih cepat dibandingkan para pesaing kami," jelas CEO Nissan, Makoto Uchida.
Mobil listrik Nissan Ariya Foto: dok. Nissan

Luncurkan 23 mobil elektrifikasi hingga 2030

Dalam rencana program Nissan Ambition 2030 tersebut, Nissan menjadwalkan akan meluncurkan 23 mobil elektrifikasi hingga 2030.
Dari total 23 mobil elektrifikasi itu, 15 di antaranya merupakan mobil listrik murni dan sisanya bertenaga hybrid, plug-in hybrid, dan energi terbarukan lainnya.
Untuk mengawali langkah tersebut, Nissan akan meluncurkan terlebih dahulu mobil listrik murni Nissan Ariya pada 2023. Mobil ini disiapkan Nissan sebagai mobil listrik yang akan dipasarkan secara global.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Nissan Ariya, ada beberapa bocoran mobil konsep elektrifikasi lainnya yang ditampilkan, mulai dari crossover kompak yang diberi nama Chill-Out, lalu ada mobil konsep Convertible 2 kursi yang diberi nama Max Out, ada juga pikap double cabin Surf Out, dam Hatchback yang bernama Nissan Hang-out.
Mobil Listrik Konsep Nissan. Foto: dok. Nissan
Sayangnya, belum ada bocoran informasi mengenai spesifikasi dan jadwal pasti mengenai peluncuran dari seluruh mobil listriknya itu
Dengan adanya rencana produksi dan penjualan mobil elektrifikasi hingga 2030, Nissan berharap dapat merajai 75 persen pasar mobil elektrifikasi di Eropa, 55 persen di Jepang dan 40 persen di Amerika Serikat dan China.

Beralih ke baterai Solid-state

Selain membocorkan beberapa calon mobil listrik terbarunya, Nissan juga turut menjabarkan beberapa langkah pengembangan teknologi yang mereka lakukan dalam hal elektrifikasi.
ADVERTISEMENT
Yang paling utama, Nissan memastikan akan beralih menggunakan baterai berjenis Solid-state dan meninggalkan baterai lithium-ion untuk calon mobil elektrifikasinya.
Mobil Listrik Konsep Nissan. Foto: dok. Nissan
Adanya peralihan jenis baterai ini, dikatakan Nissan perlu dilakukan guna memberikan tenaga yang lebih besar dengan daya jelajah kendaraan yang lebih jauh.
Tidak hanya itu, baterai berjenis Solid-state juga diklaim jauh lebih ringan dan punya kemampuan pengisian daya yang lebih cepat dibandingkan lithium-ion.
“Tujuannya adalah untuk mencapai 65 Dollar Amerika per kWh dan membuat biaya mobil listrik murni menjadi sebanding dengan mobil bermesin pembakaran internal,” kata Chief Operating Officer (COO) Nissan, Ashwani Gupta.
Dengan biaya baterai yang murah itu, tentu juga akan berdampak pada harga mobil listrik itu sendiri yang jadi lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
Sebab, saat ini harga baterai lithium-ion mayoritas dibanderol dengan harga 100 hingga 150 Dollar Amerika per kWh. Dengan harga tersebut, maka akan sulit menekan harga mobil listrik murni menjadi lebih murah.
Mobil Listrik Konsep Nissan. Foto: dok. Nissan

Bakal bangun pabrik baterai solid-state

Untuk mendukung penggunaan baterai Solid-state tersebut, rencananya Nissan akan membangun fasilitas produksi baterai Solid-state pada 2024. Diharapkan pabrik baterai Solid-state tersebut dapat mulai produksi secara massal pada 2028.
Sambil menunggu pembangunan pabrik baterai Solid state tersebut, Nissan memastikan akan memaksimalkan kapasitas produksi baterai lithium guna memenuhi kebutuhan baterai untuk mobil elektrifikasi mereka yang saat ini dipasarkan.

Siap perluas penggunaan fitur semi otonom

Tak hanya dalam hal elektrifikasi, Nissan juga berencana akan memperluas kehadiran fitur semi otonom Pro Pilot pada jajaran produk lainnya.
ADVERTISEMENT
Nissan juga tidak menampik apabila saat ini mereka sedang mengembangkan sistem mengemudi otonom sepenuhnya yang dapat memungkinkan mobil berjalan sendiri tanpa bantuan pengemudi.
Lagi-lagi Nissan belum mau membeberkan kapan teknologi tersebut akan diperkenalkan ke publik.
***