Motor Habis Terabas Banjir, Jangan Langsung Digeber

7 Februari 2023 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengendara berusaha melintasi banjir di jalan Ciledug raya, Jakarta, senin (28/11).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengendara berusaha melintasi banjir di jalan Ciledug raya, Jakarta, senin (28/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta. Ini membuat sejumlah jalan kebanjiran. Umumnya, pengguna jalan yang melewati jalanan banjir akan menggeber-geber kendaraannya untuk membuang sisa air yang kemungkinan masuk ke dalam knalpot.
ADVERTISEMENT
“Geber-geber itu kan untuk mengeringkan CVT-nya juga ya soalnya suka ngeden kalau basah. Padahal itu enggak perlu dilakuin soalnya bikin rusak kendaraan,” ungkap Kepala Mekanik Yamaha Harapan Juanda, Hindayat saat dihubungi kumparan, Selasa (7/2).
Menurutnya, hal yang bisa dilakukan setelah menerobos banjir adalah membawa kendaraan ke tempat kering terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekan.
Tampilan CVT Suzuki Avenis 125. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Contohnya mengecek semua baut dalam keadaan terpasang kencang atau tidak pada blok CVT maupun filter udara. Bila tidak, air bisa merembes masuk dan membuat komponen tersebut menjadi basah.
Filter udara yang basah bisa mengganggu asupan udara ke mesin. Selain itu, air berpotensi masuk lebih jauh ke ruang mesin sehingga menimbulkan water hammer yang berpotensi merusak mesin kendaraan.
ADVERTISEMENT
“Kalau digeber, berarti kan ada dorongan angin yang lebih tinggi melewati filter udara. Khawatirnya, air itu akan terdorong masuk ke ruang mesin sehingga menimbulkan water hammer,” ucapnya.
Tampilan filter udara berbahan stainless steel. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Air yang lebih padat dari udara tidak mampu ditekan oleh komponen piston saat melakukan kompresi. Akibatnya, setang sehernya bisa mengalami bengkok. Tentu, biaya perbaikan jadi lebih mahal.
“Komponen komponen CVT seperti pulley dan van belt kalau basah ya bisa selip. Kalau digeber-geber dan selip terus kan lama-lama malah bisa abis komponennya bahkan getas belt CVT-nya karena dingin ke panas,” terangnya.
Aki motor di All New Yamaha NMax. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Selain itu, komponen kelistrikan seperti aki dan sistem kabel juga bisa dilakukan pengecekan daripada menggeber motor agar komponen mesin menjadi kering. Bila khawatir motor mengalami kerusakan lebih lanjut, alangkah baiknya dibawa ke bengkel.
ADVERTISEMENT
“Paling aman sih memang bawa motornya ke bengkel. Sebab, akan dicek secara menyeluruh. Risiko kerusakan lebih lanjut juga bisa dihindari,” pungkasnya.