LGCG Masih Jadi Tulang Punggung Pasar Otomotif Indonesia

29 Januari 2024 13:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Brio facelift resmi meluncur 5 Mei 2023 di Jakarta.  Foto: dok. Honda Prospect Motor
zoom-in-whitePerbesar
Honda Brio facelift resmi meluncur 5 Mei 2023 di Jakarta. Foto: dok. Honda Prospect Motor
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segmen mobil LCGC (Low Cost Green Car) rupanya masih menjadi pilihan banyak masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa produk di kelas ini masuk ke lima besar mobil terlaris sepanjang 2023.
ADVERTISEMENT
Masih larisnya penjualan LCGC karena beberapa hal. Kendati banyak bermunculan model lain dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) segmen tersebut tidak lagi nol persen, LCGC laku keras.
"Sekarang LCGC bayar pajak 3 persen, tapi itu jenis kendaraan yang masih dalam jangkauan daya beli masyarakat kita, daya belinya di bawah Rp 300 juta pilihannya LCGC," kata Sekretaris Umum Gabungan Industrik Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara belum lama ini di Jakarta.
All New Toyota Agya. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bicara harga, mobil LCGC termurah dipasarkan mulai Rp 135 juta yakni Daihatsu Ayla tipe terendah (1.0 M) yang masih mengandalkan mesin 1.000 cc 3-silinder.
Sementara model LCGC termahalnya dilego 198,3 juta, yakni Honda Brio Satya E CVT. Selebihnya mobil LCGC dipasarkan dalam dua tipe: 5-penumpang dan 7-penumpang.
ADVERTISEMENT
Kukuh mengatakan, mobil di segmen ini merupakan pilihan utama bagi para pembeli pertama. Kemudian akan beralih ke model yang tingkatannya lebih tinggi sesuai kemampuan finansial.
"Mereka pindah dari LCGC misalnya ke Avanza atau veloz, jadi LCGC masih salah satu jenis kendaraan yang diminati masyarakat terutara first buyer. Biasanya 5 tahun kemudian dia mau ganti ketika ekonominya lebih bagus," pungkasnya.
Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Penjualan LCGC naik

Seperti penjelasan di awal, peminat jenis mobil ini rupanya menunjukkan peningkatan. Data Gaikindo memperlihatkan, market share LCGC naik 5 persen pada 2023 dibanding 2022.
Sepanjang 2022, penjualan secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mencetak angka 158.2016, atau sekitar 15,1 persen dari total wholesales nasional.
Lebih lanjut pada 2023, wholesales LCGC tumbuh positif sebanyak 46.499 unit menjadi 204.705 unit dan berkontribusi terhadap penjualan nasional sebanyak 20,4 persen.
All new Daihatsu Ayla. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
Produksi mobil ini yang digawangi oleh tiga pabrikan yakni Honda Prospect Motor, Astra Daihatsu Motor, dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia juga melonjak, dari 158.2016 unit pada 2022, menjadi 231.590 unit di 2023.
ADVERTISEMENT

Mobil LCGC tak lagi istimewa

Mobil LCGC pada awalnya sejak 2013, mendapat keistimewaan lantaran tak dikenakan PPnBM, mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013. Makanya setiap mobil LCGC yang dipasarkan bisa dijual murah.
Turunan aturan tersebut termaktub di Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013, tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2).
Daihatsu Sigra di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Namun seiring visi pemerintah dalam menekan produksi karbon yang berasal dari penggunaan alat transportasi, dibuatlah aturan Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), yang termuat di Peraturan Menteri Perindustrian 36 Tahun 2021.
LCGC, masuk ke dalam program LCEV karena sesuai konsep rendah emisi. Mobil LCGC bersanding dengan kelompok kendaraan seperti hybrid (HEV), mild hybrid, full hybrid, plug-in hybrid (PHEV), mobil listrik (BEV), fuel cell (FCEV), dan flexy engine.
ADVERTISEMENT