Jarang yang Tahu, Begini Asal Muasal Cat Duco Kramat Raya

9 November 2022 7:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menawarkan jasa poles body mobil di sekitar JPO Kramat Sentiong, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menawarkan jasa poles body mobil di sekitar JPO Kramat Sentiong, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan Kramat Raya di Jakarta Pusat terkenal akan jasa cat duco. Banyak orang yang berjejer menawarkan jasa perbaikan bodi mobil yang ternyata sebutannya diambil dari jenis cat.
ADVERTISEMENT
Mungkin, banyak orang awam yang belum tahu bagaimana sejarah awal mula menjamurnya jasa cat duco di kawasan dekat Pasar Senen tersebut.
Untuk menjawab itu, kumparan mencoba menelusuri kawasan tersebut dan bertemu dengan Rohman, penjaja jasa cat duco yang sudah melakoni pekerjaannya itu sejak 1986.
“Awalnya itu dari almarhum bapak saya, nama sebutannya Maman Dewa. Nama aslinya, Sujiman. Bapak saya asli orang Kwitang sini. Awalnya, dia membuka jasa cat duco pinggir jalan sendirian di tahun 1980-an ketika saya kecil,” bukanya kepada kumparan, Selasa (8/11).
“Saya juga awalnya enggak tahu, bapak kok bisa melakukan itu (cat duco). Soalnya, bapak saya itu pekerja serabutan. Saya enggak berani nanya waktu itu. Menurut saya sih itu diajarkan oleh temannya,” sambungnya.
Generasi kedua pelopor cat duco pinggir jalan di Kramat Raya. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Saat membuka jasa pertama kali, ia melakukan sendiri. Lama kelamaan, kawan akrabnya mulai membantu dan menyebar dari mulut ke mulut. Akhirnya, jasa ini mulai terkenal di kawasan Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Banyak juga yang ikut dan menjadi murid atau kenek (pembantu tukang ketok dan cat). Setelah mahir, muridnya itu buka jasa sendiri-sendiri. Mencoba peruntungan dan akhirnya menjamur kaya sekarang,” kata pria ramah ini.
Sempat tenar di zamannya, pemerintah sampai membuat lokasi ini menjadi kawasan khusus untuk cat duco mobil. Bahkan, ada bantuan yang diberikan seperti kompresor hingga mesin poles.
“Dulu itu saya pernah diajak rapat oleh perwakilan pemerintah provinsi dan saya melihat di peta yang ditampilkan ada tulisan kawasan khusus cat duco. Saya lupa tahunnya yang pasti sekitar tahun 80-an akhir hingga tahun 90-an awal. Nah, sempat juga ada plang yang menyatakan kawasan ini khusus cat duco tapi itu sudah dicabut,” urainya.
Pengerjaan cat duco pinggir jalan di Kramat Raya. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Ketika Gubernur Fauzi Bowo menjabat katanya, para tukang cat duco pinggir jalan ini sempat digusur. Alasannya mengganggu pengguna jalan lainnya dan merusak pemandangan Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Betul, sempat ingin dihapuskan dan digusur tetapi mau bagaimana lagi ini penghasilan kita. Akhirnya, banyak yang lari ke gang-gang gitu atau sewa tempat di gedung. Mencari orang atau konsumennya tetap di pinggir jalan tetapi nanti diarahkan ke tempat khusus karena udah enggak boleh di pinggir jalan gede (Kramat Raya) ini,” imbuhnya.
Jasa cat duco milik Rohman saat mengerjakan cat mobil ketika gerimis. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Seiring berjalannya waktu, jasa cat duco pinggir jalan ini mulai meredup. Banyak orang yang mulai enggan meneruskan usaha ini karena ketatnya persaingan dengan bengkel body repair lainnya baik resmi maupun non resmi.
“Dulu, ada 200 orang lebih berjejer nawarin jasa ini. Sekarang, bisa dilihat sendiri mulai menurun. Banyak yang enggan nerusin usahanya ini. Alhamdulillahnya, rezeki masih ada meski enggak nentu dapat orang yang mau pakai jasa ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pria ini membuka jasa cat duco hingga body repair di kawasan Jalan Kramat II. Harga yang ditawarkan bisa dinego sesuai tingkat kerusakannya.