Jangan Asal Hidupkan Mobil yang Kena Debu Vulkanik Gunung Semeru, Ini Bahayanya

5 Desember 2021 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil terkena debu vulkanik Foto: Tomy W Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil terkena debu vulkanik Foto: Tomy W Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak cuma paham bagaimana cara bersihkan debu vulkanik dari mobil, pemilik kendaraan juga ternyata jangan sampai asal saat menyalakan mobil.
ADVERTISEMENT
Bila sembarangan tanpa perhitungan atau pemeriksaan terlebih dahulu, berpotensi bisa bikin mobil rusak.
"Sebelum menjalankan kendaraan di pastikan terlebih dahulu kondisinya baik," tutur Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada kumparan, Sabtu (4/12) malam.
Komponen yang perlu dicek, mulai dari saringan udara, drive belt, karet wiper. Nantinya akan ada rekomendasi, apakah perlu pembersihan atau penggantian terlebih dahulu agar tidak merusak kendaraan.
Warga menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru di kaca mobil saat mengungsi di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12). Foto: Seno/ANTARA FOTO
"Hanya saja untuk memastikannya kami menyarankan untuk menghubungi bengkel resmi kami untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.
Nah bahayanya, bila saringan udara terpapar debu bisa efek terparahnya bisa membuat debu masuk ke ruang bakar dan bikin mesin jebol.
Sementara gejala awal, jalur masuknya udara untuk asupan di ruang mesin jadi terganggu, efeknya mobil jadi kurang tenaga. Selain itu juga BBM jadi boros.
ADVERTISEMENT

Perawatan lanjutan

Nah setelah melakukan pertolongan pertama setelah mobil terkena debu vulkanik, perawatan lanjutan masih diperlukan, khususnya selama material debu masih ada di lokasi kendaraan beroperasi.
Ilustrasi pelayanan di bengkel resmi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Periksa komponen-komponenya yang disbut di atas ditambah kisi-kisi radiator, kondensor AC dan saringan AC kabin (air purifier) seminggu sekali," tutur Didi.
Dan bila kondisi kondisi debu cukup parah, lakukan perawatan lebih cepat lagi, demi menjaga kendaraan tetap prima.
"Kemudian setelah semua dilakukan, selanjutnya tutup kendaraan setelah di bersihkan untuk menghindari terkena debu vulkanik kembali," katanya.