OTOHITZ-Yamaha Aerox bekas

Jadi Primadona, Ini Panduan Berburu Yamaha Aerox Bekas

9 Januari 2020 8:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Yamaha Aerox seken belakangan ini ramai menjadi incaran di pasar motor bekas. Beberapa pemilik diler motor bekas mengaku, akhir tahun 2019 penjualannya meningkat.
Memang kalau dari tren, NMax bekas masih jadi primadona. Namun karena keterbatasan stok, banyak pembeli yang akhirnya menjatuhkan pilihannya ke Aerox.
"Sekarang ini lagi ramai Aerox ya. Sama kayak NMax, jualnya cepat, di showroom enggak lama langsung kebeli," ungkap Fadjar, penggawa Istana Makmur Motor saat ditemui kumparan di Ciledug, Tangerang belum lama ini.
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Fadjar menambahkan, kebanyakan konsumennya adalah anak muda. Ini tentu tak terlepas dari desainnya yang kental aura sporty dan wujudnya yang gemuk nan kekar.
Bagi Anda yang berencana memboyongnya, versi bekas pun tak jadi masalah. Apalagi banderol barunya yang perlahan terus naik. Sekarang harganya terpantau Rp 24 hingga Rp 27 jutaan.
Oleh karena itu, untuk memandu Anda memilih Yamaha Aerox bekas, ada baiknya simak panduannya berikut.
Tersedia 5 varian
Yamaha Aerox 155VVA Foto: Istimewa
Berdasarkan klasifikasinya, Aerox terbagi atas lima pilihan warna atau tiga model. Pertama model standar, fiturnya hanya dilengkapi dengan Smart Motor Generator (SMG), dan power outlet 12 volt.
Di atasnya, alias Aerox R Version dan edisi MotoGP, merupakan model standar yang ditambahkan suspensi dengan tabung. Klaim Yamaha supaya mendongkrak tampilan, juga menambah kestabilan.
Sementara versi paling atasnya, yaitu S Version dan edisi warna Doxou, adalah versi standar yang ditambahkan fungsi keyless, rem ABS, dan Stop Start System (SSS).
Dek Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sebagai standar, Aerox sudah lengkap dengan pengereman cakram bagian depan, tromol bagian belakang, ban tubeless (110/80 dan 140/70), mesin VVA, panel instrumen digital, kapasitas bagasi 25 liter, dan lampu utama serta rem LED.
Kenali masalah umum kode 12
Adapun bila sudah menentukan pilihan, ketahui juga masalah yang timbul pada Aerox. Bila ingat beberapa waktu lalu, ramai masalah umum berupa kode 12.
Memang sulit menentukan mana yang pernah dan belum terdampak, sebab tidak ada riwayat yang menunjukkan bila motornya pernah mengalami kode 12.
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kode 12, ditengarai adanya masalah pada sistem kelistrikan, khususnya dari soket kabel spul. Penyebabnya adalah korsleting akibat soket kemasukan air. Sehingga mesin langsung mati atau tidak dapat dihidupkan, dan muncul angka 12 pada panel instrumen.
Solusi guna menghindari kode 12 ujar Bagus Rendi, penggawa Voltus Light Werks, bengkel spesialis kelistrikan dan lampu motor ini, adalah dengan melapisinya dengan isolasi.
"Bisa ditambahin ditutup isolasi supaya tahan air," jelasnya.
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Panduan umum
Oke, bila varian sudah dipilih dan masalah umumnya sudah dipahami, kali ini simak panduan umum untuk memilih Aerox bekas di pasaran.
Kata Fadjar, paling tidak pilih unit dalam keadaan lengkap, body mulus, ban masih beralur dalam, dan cek kondisi mesin.
"Paling utama cek body ya, mulus enggak, bekas tabrakan enggak, cek pernah patah atau retak gitu, standar aja sebenarnya," imbuhnya.
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Untuk mesin juga jangan diabaikan, mudahnya minta pedagang untuk menyalakan mesin. Lalu coba geber sedikit apakah ada kelainan atau tidak.
Sebab seperti matik kebanyakan, ada gejala gredek atau getar pada area CVT ketika gas dipuntir di putaran rendah.
Boks CVT dan filter Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Terakhir sebagai penutup ulasan, kumparan hadirkan pula biaya suku cadang dan servis di bengkel resmi Yamaha.
Harga suku cadang fast moving Yamaha Aerox
Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten