Industri Otomotif Indonesia Sudah Kena Dampak Krisis Chip Global?

1 Juni 2021 8:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Krisis chip atau semikonduktor yang melanda industri otomotif semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini dipicu situasi pandemi COVID-19, membuat sejumlah perusahaan produsen chip harus berhenti beroperasi sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, saat beberapa industri otomotif sudah pulih dan beroperasi kembali, pasokan chip masih sangat minim, sehingga menimbulkan kelangkaan.
Efeknya banyak merek otomotif dunia mengambil langkah serius, mulai dari menghapus beberapa fitur canggih, memangkas kapasitas produksi, hingga menyetop produksi sementara waktu.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa merek otomotif yang melakukan berbagai kebijakan tersebut, seperti Mercedes-Benz, BMW, Peugeot, Honda, Toyota, Mazda, Nissan, Mitsubishi, hingga Suzuki.
Situasi itu tentu menimbulkan kekhawatiran, utamanya terhadap industri otomotif di Tanah Air. Sebab, beberapa waktu lalu beredar pemberitaan kalau Mitsubishi Motors akan melakukan pemangkasan kapasitas produksi hingga 30 ribu unit di 3 fasilitas produksinya di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Menjawab kekhawatiran dampak krisis chip tersebut, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, (IMATAP) Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Sony Sulaksono, mengatakan saat ini pihaknya belum menerima laporan dampak krisis chip yang menimpa para merek otomotif di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini belum ada laporan terkait hal itu (krisis chip),” jawab Sony saat dihubungi kumparan, Senin (31/5/2021).
Mesin Mitsubishi Xpander diproduksi Indonesia di pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI). Foto: dok. Mitsubishi Indonesia
Jawaban serupa pun dilontarkan oleh beberapa merek otomotif di Indonesia, salah satunya Mercedes-Benz. Sebagai merek mobil mewah yang dilengkapi berbagai fitur canggih, Mercedes-Benz memang jadi salah satu merek otomotif global yang cukup terdampak krisis chip.
"Kalau bicara status per hari ini, memang belum ada dampaknya terhadap suplai kendaraan kami. Tapi kami terus memonitor di bulan-bulan mendatang, karena ada kemungkinan kami bisa terdampak juga," ujar Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, beberapa waktu lalu.
Aktivitas produksi di pabrik Mercedes-Benz Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
Tak hanya Mercedes-Benz, Kementerian Perindustrian pun diakui Sony terus memantau situasi krisis chip tersebut. Sebab, lanjut Sony, bukan tidak mungkin hal itu juga bisa menimpa industri otomotif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Sedang dalam study, saat ini kami terus memantau situasi tersebut,” sambung Sony.
Sony pun berharap situasi krisis chip yang terjadi di industri otomotif global akan segera berakhir dan tidak menimpa industri otomotif di Indonesia. Sebab, saat ini industri otomotif di Tanah Air sedang mulai bangkit dari situasi pandemi COVID-19.
***