India Larang Pasang Action Cam di Helm, Nekat Melanggar Didenda Rp 185 Ribuan

29 Agustus 2022 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Lalu Lintas menggunakan helm yang dilengkapi kamera portabel pengawas tilang elektronik di TMC Polres Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (23/3). Foto: Harviyan Perdana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Lalu Lintas menggunakan helm yang dilengkapi kamera portabel pengawas tilang elektronik di TMC Polres Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (23/3). Foto: Harviyan Perdana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggunaan action camera atau kamera kecil yang disematkan pada helm motor dewasa ini kian menjamur di seluruh dunia. Selain ditujukan membuat konten perjalanan, juga bukti rekaman kala mengalami kecelakaan atau kejadian lain.
ADVERTISEMENT
Namun rupanya Departemen Kendaraan Bermotor Negara Bagian Kerala di India, mengeluarkan aturan yang melarang pengendara memasang action cam di helmnya. Mengutip Times Of India, pemerintah beralasan pemasangan ini membuat struktur helm tidak bekerja dengan baik saat terjadi kecelakaan.
Dalam pemberitaan, ini bukanlah hal yang baru. Pada tahun lalu, pemerintahan setempat juga mengusulkan larangan pemasangan action cam. Alasannya dapat mengurangi konsentrasi pengemudi saat berkendara.
Larangan penggunaan action cam juga merupakan upaya agar pengendara di sana tidak melakukan aksi freestyle yang membahayakan, dan membagikannya di media sosial.
Adapun bila kedapatan melanggar, maka siap-siap ditilang dan denda sebesar 1.000 rupee atau sekitar Rp 185 ribuan, serta penyitaan SIM selama tiga bulan dalam laporan Cartoq.
ADVERTISEMENT
Polisi Lalu Lintas (Polantas) mencoba helm yang dilengkapi kamera portabel pengawas tilang elektronik atau ETLE di TMC Satlantas Polresta, Solo. Foto: Mohammad Ayudha/Antara Foto
FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) juga mengatur secara ketat penggunaan kamera, khususnya ini di arena balapan. Keselamatan jadi alasan utamanya.
Kamera aksi juga dianggap biang keladi trauma kepala parah yang dialami legenda F1 Michael Schumacher saat mengalami kecelakaan ski tahun 2013 lalu.
Di sisi lain, produsen kamera aksi menyatakan dudukan kamera aksi tersebut dirancang untuk pecah jika terjadi benturan. Tes yang dilakukan beberapa lembaga eksternal pun menunjukkan bahwa kamera yang dipasang di helm dapat menyerap dampak benturan saat kecelakaan.
Namun klaim ini belum diterima secara resmi. Aerodinamika yang berkurang dan bertambahnya bobot helm jadi alasan utamanya.
Cara lain yang dapat dilakukan bagi pengguna kamera aksi adalah memasangnya di sepeda motor dengan aman. Selain itu, ada dudukan dada yang menawarkan tampilan gambar lebih baik.
ADVERTISEMENT