Honda Civic Type R Masih Punya Peminat di Indonesia

Honda Civic Type R (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Honda Civic Type R adalah salah satu model sedan sport yang jadi dambaan banyak orang. Tampilan yang kian agresif, didukung juga dengan performa jempolan yang sudah terbukti lewat torehan rekor kecepatan di beberapa sirkuit kelas dunia, jadi beberapa alasan kenapa produk ini cukup diminati.

Dengan latar belakang tersebut, tidak heran mobil ini masih banyak penggemarnya di Indonesia meski banderolnya saat ini tidak kurang dari Rp 1 miliar (Rp 1,0175 miliar lebih tepatnya).

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, menceritakan meski jumlahnya tidak besar setiap tahunnya ada saja permintaan konsumen akan mobil ini.

"Sampai sekarang, tidak sampai 100 unit jumlah pemesananannya (tahun 2018). Setiap tahun cuma sekitar 40 unit sampai 50 unit lebihlah," tuturnya.

Jonfis menjelaskan kalau sampai sejauh ini untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia pihaknya masih mengimpor secara utuh (CBU) dari Inggris. Tidak heran kalau masa tunggu (inden) untuk konsumen yang memesan mobil mencapai 4 bulan.

"Kalau ada yang mau baru kita pesankan. Kecuali ada beberapa diler yang memang mereka senang dengan mobil ini, mereka sekalian stock sekalian pajang. Buat mereka ini bisa daya tarik juga untuk konsumen," terang dia.

Honda perkenalkan Honda Civic GIIAS 2017. (Foto: Prima Gerhard S/kumparan)

Berdasar data wholesales (distribusi pabrik ke diler) Honda, bulan September 2018 mereka baru saja mengimpor satu unit Civic Type R ke Indonesia. Sementara sepanjang tahun 2017 yang lalu total tercatat ada 52 unit Honda Civic Type R yang masuk ke Indonesia.

Pasar sedan Honda

Selain model sport Civic Type R, Honda juga mempunyai beberapa produk di segemen sedan seperti City, Accord, dan Civic. Menurut pengakuan Jonfis meski jumlahnya tidak banyak, produk-produk sedan Honda mencatatkan angka penjualan tertinggi di kelasnya.

"Kalau buat saya itungannya bagus. Karena sedan Honda, kecuali Accord jadi market leader di kelasnya. Civic itu sampai 80 persen (penguasaan pasar), City itu juga nomor 1. Tapi memang terbatas karena dia impor dan segmennya kecil," ujarnya.

Dia menjelaskan kalau ada ketentuan yang membatasi aktivitas impor PT HPM yang berdasar dari persentase produksi mereka dalam dua tahun belakangan.

"Sebenarnya bisa juga ajuin tambahan kuota, tapi kondisi sekarang siapa yang mau nambah kuota. Lagipula bagi kita impor bukan tujuan utama, bagi kita yang utama produksi dari pabrik," tegas Jonfis lagi.