Datsun Go dan Suzuki Karimun Wagon Gugur, Pasar LCGC Makin Tak Menarik?

25 November 2021 18:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ignis dan Karimun Wagon R di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ignis dan Karimun Wagon R di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segmen mobil murah atau yang kemudian dikenal dengan LCGC (low cost green car), lahir dari terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2013.
ADVERTISEMENT
Dan kemudian diikuti oleh Permenperin Nomor 33 tahun 2013, tentang program kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2).
Payung hukum ini, harapannya bisa mendongkrak pertumbuhan industri otomotif nasional. Pemerintah memberikan insentif nol persen PPnBM, untuk mobil yang masuk program tersebut.
Tentu ini menggiurkan, dan mendorong pabrikan otomotif buat melahirkan mobil-mobil yang sesuai dengan persyaratan program KBH2, seperti diproduksi lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 80 persen.
Datsun GO+ Panca CVT Foto: dok. Datsun Indonesia
Namun tak semua akhirnya selamat sampai sekarang. Berikut tiga model mobil yang KO di segmen LCGC.

Datsun GO dan GO+

Pabrikan asal Jepang yang berada di bawah naungan Nissan ini, resmi menghentikan produksi dan penjualannya di Indonesia pada awal 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Memang tak dipungkiri, mengacu data Gaikindo penjualan Datsun GO dan GO+ tak begitu mentereng. Apalagi setelah kelahiran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, yang memukul telak GO+.
Berikut data penjualannya sepanjang eksis di Indonesia.
Wholesales Datsun GO dan GO+. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Sebagai pembeda Datsun GO merupakan versi 5-seater sementara GO+ untuk 7 penumpang. Mesinnya berkode HR12DE dengan kubikasi 1.198 cc yang menjanjikan tenaga 67 daya kuda (dk) pada 5.000 rpm untuk mesin bertransmisi manual.
Dan untuk mesin transmisi otomatis (CVT)-nya menjanjikan tenaga 76 dk pada 6.000 rpm. Sementara untuk torsi maksimum sama-sama di angka 104 Nm pada 4.000 rpm (Manual) dan 4.400 rpm (CVT).

Suzuki Karimun Wagon R

Nah terakhir adalah Suzuki Karimun Wagon R yang akhirnya juga berhenti dipasarkan di Indonesia. Sementara produksi masih berjalan, untuk memenuhi ekspor.
ADVERTISEMENT
Secara penjualan, mobil mungil mengotak Suzuki ini juga terjepit. Volume dan pangsa pasarnya terus melorot, sehingga memang terasa tak realistis bila dilanjutkan.
Berikut data penjualannya.
Suzuki Karimun Wagon R resmi tak lagi dijual di Indonesia. Ini perjalanan angka penjualannya. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Secara spesifikasi, Suzuki Karimun Wagon R yang saat ini dipasarkan di Indonesia dibekali dengan mesin bensin K10B 3 silinder DOHC berkapasitas 1.0 liter. Mesin itu menawarkan tenaga 67 dk pada 6.200 rpm dan torsi 90 Nm pada 3.500 rpm.
Tenaga dan torsi itu selanjutnya disalurkan ke 2 roda depan melalui 2 pilihan sistem transmisi, manual 5 percepatan dan otomatik AGS.