Cerita Toyota Kijang Innova yang Pernah Punya Varian Bensin 2.7

28 Februari 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada saja hal menarik jika membahas salah satu mobil keluarga Toyota yang legendaris yakni Kijang Innova yang pertama kali menyapa publik Indonesia pada tahun 2004 silam.
ADVERTISEMENT
Debutnya kala itu terbilang revolusioner. Bagaimana tidak, Innova hadir dengan peningkatan desain, teknologi, dan fitur yang signifikan dibanding Toyota Kijang model sebelumnya.
Respons pasar Indonesia terhadap Kijang Innova saat itu disambut baik, puluhan ribu pesanan diraih dalam waktu hanya beberapa bulan sejak peluncuran.
Pada tahun 2005, untuk menyasar segmen yang lebih tinggi, Toyota Astra Motor mencoba peruntungannya dengan meluncurkan tipe V lainnya dengan pilihan mesin bensin yang lebih besar yakni berkapasitas 2.700 cc, menemani varian mesin bensin 2.0 dan Diesel 2.5.
Desain lampu utama Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Secara tampilan, varian 2.7 ini sekilas tidak memiliki perbedaan yang kentara jika dibandingkan dengan tipe V bermesin bensin 2.0 dan diesel 2.5. Hanya terdapat emblem 2.7 pada bagian fender samping dan di bagian belakang.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, terdapat beberapa fakta menarik menyoal varian yang kerap disebut sebagai ‘Innova Arab’ ini, untuk itu kumparanOTO telah merangkumnya di bawah ini.

Mesin 2TR 2.700 cc

Nilai utama dari varian ini adalah apalagi kalau bukan dari penggunaan mesin yang terbilang besar buat ukuran mobil keluarga di Indonesia.
Ya mesin dengan kode 2TR-FE berkubikasi 2.694 cc dengan teknologi katup variabel VVT-I ini merupakan jantung mekanis yang juga terdapat pada mobil Toyota lainnya seperti Fortuner, Hilux, Hiace, bahkan Land Cruiser Prado.
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Bisa dibilang mesin seri TR ini merupakan mesin untuk kendaraan ‘heavy duty’-nya Toyota, karena Hiace sampai Dyna di Jepang saja juga ada yang menggunakan mesin ini.
Mampu memproduksi tenaga 156,8 dk pada 5.200 rpm dan torsi sebesar 244 Nm pada 3.800 rpm, figur tenaga tersebut yang kabarnya masih menjadikan Innova 2.7 sebagai seri Kijang tercepat yang pernah diproduksi Toyota Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rumornya, pada pengetesan kecepatan dari nol sampai dengan 100 kpj, mampu dituntaskan hanya dalam waktu kurang dari sepuluh detik, dengan mesin dalam keadaan standar pabrikan.

Hanya tersedia satu varian

Fascia Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Toyota Kijang Innova tipe 2.7 saat itu hanya terdapat satu varian yakni tipe V, itu juga hanya tersedia satu pilihan transmisi otomatik konvensional 4-percepatan.
Transmisi otomatiknya sendiri sudah menggunakan teknologi Electronically Controlled Transmission (ECT) yang diklaim Toyota dengan cerdas mampu menyesuaikan rasio gigi secara otomatis tergantung tingkatan atau kontur jalan, misalnya saat menanjak sehingga mampu menciptakan perpindahan gigi yang halus.

Fitur safety lebih lengkap

Karena basis variannya diambil dari tipe V yang bermesin 2.000 cc, maka fitur keselamatan seperti ABS tentu sudah tersedia. Tidak cukup sampai di situ, khusus tipe V 2.700 cc ini masih ketambahan fitur keselamatan lainnya seperti dua kantung udara dan seat belt untuk penumpang baris ketiga.
ADVERTISEMENT

Fitur lebih mewah pada zamannya

Masih berbicara fitur, kalau mau dibandingkan dengan Kijang Innova generasi pertama, bahkan dengan tipe V 2.0 sekalipun saat awal-awal meluncur, tipe V 2.7 cc memiliki kelengkapan fitur yang lebih mumpuni untuk mobil pada zamannya.
Sebut saja, penggunaan jok kulit asli atau bukan yang jenis sintetis, lalu head unit yang digunakan bisa menampung 6 CD sekaligus, lagi-lagi yang mana hal tersebut merupakan suatu kemewahan untuk mobil pada zamannya.
Belum lagi fitur audio dan menu steering switch yang dapat melakukan segala pengaturan audio dan panel Multi Information Display atau MID melalui tombol yang ada di kemudi.
Lalu varian 2.7 ini juga sudah dilengkapi dengan jok model captain seat untuk baris keduanya yang saat itu umumnya jamak ditemui pada mobil-mobil mewah dengan pintu geser dan bahkan juga belum ditemui pada tipe V lainnya yang bermesin bensin 2.0 maupun diesel 2.5 kala itu.
ADVERTISEMENT

Tidak berumur panjang

Sistem audio dan pengaturan AC Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Masa peredaran tipe yang satu ini ternyata tidak berumur panjang, muncul satu tahun setelah Innova pertama kali lahir di tahun 2004, Innova 2.7 hadir sebagai pilihan yang lebih prestisius ketimbang Innova tipe lainnya dengan mesin bensin 2.000 cc dan diesel 2.500 cc.
Namun sayangnya, eksistensi Innova 2.7 ini harus berakhir lebih cepat pada tahun 2007. Permintaan akan varian tersebut yang begitu rendah bisa jadi karena faktor harga barunya yang terbilang mahal saat itu yakni sekira Rp 250 juta ke atas, bandingkan dengan Innova tipe V diesel 2.5 yang merupakan varian paling dekat dengan 2.7, hanya dihargai sekira Rp 220 juta.
Belum lagi stigma masyarakat Indonesia soal mobil dengan mesin kubikasi besar yang sudah pasti lebih boros dengan mobil yang sama dengan menggunakan mesin kubikasi lebih kecil. Padahal secara power to weight ratio, Innova 2.7 bisa dikatakan jauh lebih hemat soal menegak bensin daripada yang varian mesin 2.0.
ADVERTISEMENT
Kijang Innova 2.7 mampu mendapatkan hasil konsumsi BBM sampai 8 km/l, bandingkan dengan varian bensin 2.0 yang rata-rata hanya mampu di kisaran 6 km/l untuk penggunaan dalam kota. Karena peredaran tipe 2.7 ini yang terbilang singkat, otomatis membuat populasinya termasuk langka.