Cara Ini Bisa Bikin Baterai Mobil Listrik Lebih Awet

29 Mei 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baterai mobil listrik sama halnya seperti baterai pada gawai, ada umur pakainya dan bila tidak tepat penggunaannya bisa semakin mempercepat pengurangan kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Auto2000 Cibiru, Muslim Djamil mengatakan, ada cara tersendiri untuk membuat umur baterai menjadi lebih awet. Salah satunya adalah jangan terlalu sering menggunakan fasilitas pengisian daya secara cepat.
“Paling utama, hindari penggunaan fast charging, kecuali urgent. Supaya lebih awet, gunakan saja wall charging yang arusnya menggunakan AC dan lebih kecil. Ini dilakukan agar umur baterai lebih awet,” jelasnya belum lama ini kepada kumparan.
Presiden Jokowi dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra-Fast Charging. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Dirinya menjelaskan, terlalu sering menggunakan fast charging, bisa mendegradasi baterai lithium lebih cepat. Diketahui, kualitas dan umur baterai akan turun seiring berjalannya waktu, ini akan membuat baterai menjadi lebih boros dan terkadang menjadi lambat saat pengisian.
“Kalau menggunakan fast charging, itu kan akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas ini tuh punya efek yang kurang baik bagi baterai. Kinerja pendingin juga akan jadi tinggi. Maka dari itu, tidak disarankan menggunakan fast charging terlalu sering,” terangnya.
Ilustrasi servis mobil di Auto2000. Foto: istimewa
Selain itu, pemilik juga disarankan melakukan servis berkala secara rutin. Fungsinya, untuk memastikan setiap komponen punya kinerja yang baik. Apalagi, soket-soket kelistrikan yang terhubung langsung ke baterai.
ADVERTISEMENT
“Ini memang safety-nya sudah tinggi. Tetapi, kan elektrikal itu kompleks ya. Kalau ada satu masalah, bisa saja merembet ke baterai. Makanya, harus melakukan servis berkala tiap 10.000 kilometer atau enam bulan,” jelasnya.
Di balik kap mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Selain soket, sistem pengereman, air radiator untuk pendingin baterai dan konverter, roda, hingga sistem elektrikal lain di mobil akan dilakukan pengecekan. Tujuannya, agar mobil listrik dapat berfungsi secara maksimal.
“Air radiator kan fungsinya sebagai pendingin baterai juga, dan konverter. Itu kalau enggak kita perhatikan dan habis. Bisa saja merusak baterai dan konverter. Karena, baterai dan konverter itu kalau bekerja menghasilkan panas. Panas ini harus dikeluarkan karena ya tadi, bisa mendegradasi umur baterai,” tukasnya.