Busi Nikel, Platinum dan Iridium, Mana yang Paling Awet?

25 Februari 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Busi NGK LKAR6AGP untuk mesin NR Toyota atau Daihatsu. Foto: dok. NGK Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Busi NGK LKAR6AGP untuk mesin NR Toyota atau Daihatsu. Foto: dok. NGK Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis busi kendaraan bermotor beragam jenisnya di pasaran. Namun, yang paling banyak ditemukan adalah berbahan nikel, platinum, dan juga iridium.
ADVERTISEMENT
Berbicara fungsi, busi bertugas mengubah tegangan listrik menjadi percikan api, yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara, sehingga bisa menghasilkan energi untuk menggerakkan roda.
Busi NGK LKAR6AGP. Foto: dok. NGK Indonesia
Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano mengatakan, sejatinya busi yang dibuat menggunakan bahan dasar logam mulia memiliki spesifikasi tinggi.
"Pembuatan busi sekarang bergeser menggunakan logam mulia, platinum termasuk dalam itu. Sifat dasarnya memiliki titik lebur, kekerasan, konduktivitas, pengantar panas, dan listrik yang tinggi," jelas Diko dalam sebuah virtual konferensi pers, Rabu (24/2).
Sementara untuk busi berbahan nikel alloy sebenarnya bukan tidak bagus, tapi menurut Diko jika dikomparasi berdasarkan performa dan durasi pakai ada perbedaan signifikan.
"Dibandingkan dengan busi nikel alloy, busi platinum itu memang long life time atau durabilitasnya bisa diandalkan. Sementara untuk efisiensi bahan bakar platinum juga sangat membantu sekali, karena memiliki center electrode 0,6 mm sehingga percikan listrik konsisten, fokus, dan stabil," paparnya.
Ilustrasi membuka busi mobil Foto: dok Istimewa
Untuk masa pakai busi berbahan nikel alloy, umumnya penggantian dilakukan 20 ribu kilometer sekali. Tapi dengan busi platinum periode penggantian bisa lebih lama 2 kali lipat, bisa sampai 40 ribu kilometer.
ADVERTISEMENT
"Yes, jika menggunakan busi platinum longlife-nya akan menjadi 2 kali lipat jika busi orisinalnya adalah nikel. Misalnya untuk pengguna Avanza model lama, itu masih nikel, tapi perlu diingat durasi ini adalah acuan saja," ungkapnya.
Contoh busi iridium Foto: dok. Tokopedia
Nah untuk iridium, merupakan logam yang sangat keras dan berfungsi sebagai konduktor yang baik. Material ini juga tahan panas karena titik lelehnya mencapai 2.000 celsius.
Soal durabilitas, diklaim lebih baik ketimbang busi konvensional. Interval penggantiannya bisa mencapai 100 ribu km.

Pengapian busi platinum dan iridium sama

Contoh busi iridium Foto: dok. NGK Busi Indonesia
Diko juga menjelaskan, jika performa pengapian busi berbahan platinum dan iridium adalah setara. Perbedaannya hanya di hal akselerasi dan sedikit di efisiensi bahan bakar.
"Banyak yang bilang jika awalnya menggunakan iridium lalu memilih platinum adalah down grade, itu tidak terbukti dari hasil uji lab kita. Tingkat pengapian sama, yang membedakan hanya akselerasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sekadar informasi, pabrikan NGK sendiri memproduksi berbagai macam jenis busi. Mulai dari nikel, platinum, sampai juga berbahan iridium.