Berita Populer: Agar Tidak Tertipu Modus Jual Beli Mobil Bekas; Plaza Subaru

24 November 2023 9:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dealer mobil bekas Mangga Dua WTC Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dealer mobil bekas Mangga Dua WTC Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panduan agar tidak terjebak modus penipuan segitiga jual beli mobil bekas menjadi berita populer kumparanOTO, Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
Kemudian galeri foto pembukaan diler Plaza Subaru di Tebet, serta lalai merawat kendaraan menjadi faktor penyumbang kecelakaan.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Pedoman Biar Tidak Jadi Korban Modus Segitiga Penipuan Mobil Bekas

Mobil bekas di WTC Mangga Dua Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Penipuan jual beli mobil bekas dengan metode segitiga yang mencuat belakangan ini, rupanya bukan modus operandi baru. Terlebih sejak tren jual beli mobil bekas secara daring mulai menjamur.
Modus tersebut kerap dilakukan untuk mengelabui calon pembeli dengan iming-iming harga jual di bawah pasaran. Kemudian komunikasinya dilakukan oleh orang ketiga tanpa tatap muka, dengan dalih tak bisa langsung ketemu.

Foto: Perkuat Jaringan Penjualan, Plaza Subaru Indonesia Tebet Resmi Beroperasi

Chief Executice Officer Subaru Indonesia, Arie Christopher (tengah) meresmikan Plaza Subaru Tebet, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Subaru Indonesia meresmikan pembukaan Plaza Subaru di kawasan Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/11). Plaza Subaru Tebet merupakan dealer kelima Subaru.
ADVERTISEMENT
Showroom Plaza Subaru Tebet memiliki ruang untuk 5 display car dan bengkel dengan 5 working bay.

Lalai Merawat Kendaraan Jadi Salah Satu Penyebab Angka Kecelakaan 2023 Tinggi

Ilustrasi kecelakaan mobil. Foto: SKT Studio/Shutterstock
Dilansir laman Good Stats Indonesia, terdapat 155 ribu kasus kecelakaan yang terjadi dari Januari hingga November 2023. Dari ratusan ribu kasus tersebut, sebanyak 66.602 kecelakaan atau 42 persennya berasal dari kalangan anak muda.
Kementerian Perhubungan mengungkapkan, faktor terbesar dari kecelakaan lalu lintas, yaitu human error akibat kelalaian pengemudi dalam berkendara. Mulai dari kurang memperhatikan jarak aman, melewati batas kecepatan, ceroboh dengan aturan lajur, serta ugal-ugalan. Faktor-faktor inilah yang biasanya banyak ditemukan pada gaya berkendara anak muda.