Oli Pertamina Fastron Gold 5W-40

Belum Banyak yang Tahu, Cara Mudah Kenali Oli Mesin Masih Bagus atau Tidak

4 Mei 2020 8:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oli Pertamina Fastron Gold 5W-40 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Oli Pertamina Fastron Gold 5W-40 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Mengecek kondisi mobil pribadi bisa menjadi salah satu solusi kegiatan yang bisa dilakukan saat harus di rumah aja. Meski sebagian orang kini mungkin akan sangat jarang menggunakan mobil pribadi akibat pemberlakuan social distancing, tentu pengecekan kondisi mobil tetap menjadi suatu hal yang wajib dilakukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang wajib untuk selalu diperiksa, tentu adalah oli. Ya, bertugas untuk melumasi mesin agar meminimalisir dampak gesekan saat mesin bekerja, peran oli memang sangatlah penting.
Kondisi oli yang dalam keadaan baik, tentu akan membuat mesin menjadi selalu prima dan bisa berumur panjang. Sebaliknya, bila oli selalu dalam kondisi tidak baik atau telat diganti, maka bukan tidak mungkin akan membuat mesin menjadi tidak sehat, boros, dan bisa cepat rusak.
Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine Pertamina Lubricants, Nurudin, menjelaskan salah satu cara paling mudah untuk memeriksa kondisi kelayakan pada oli mesin tentu saja dengan melalui dipstick oli.
“Oli ini kan ibarat darahnya buat mesin ya, jadi pemilik mobil itu harus lebih peduli lagi untuk memeriksa kondisi olinya. Kalau tidak sempat setiap hari, ya minimal seminggu sekali saja. Cek dipstick olinya, lihat warnanya dan teksturnya bagaimana,” jelas Nurudin.
Dipstick oli Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Menyoal cara mengecek kondisi oli pada dipstick tersebut, juga ada aturannya. Tujuannya agar pengecekan kondisi oli tersebut dapat sesuai dan presisi.
ADVERTISEMENT
1. Cabutlah dipstick oli yang ada di mesin
2. Bersihkan oli yang terdapat pada dipstick dengan tisu atau lap
3. Masukkan kembali dipstick oli ke lubang dipstick hingga dalam
4. Cabut kembali dipstick oli tersebut
5. Periksalah kondisi oli yang ada pada dipstick
Lebih lanjut Nurudin menjelaskan, setidaknya terdapat 3 indikator yang bisa diperhatikan dari kondisi oli yang terdapat pada dipstick tersebut.

Warna Oli

Ilustrasi Isi Oli Pertamina Fastron Techno 10W-30 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Cara pertama yang bisa dilakukan oleh pemilik mobil adalah dengan mendeteksi kondisi warna oli tersebut. Kondisi oli (mesin bensin) yang masih layak pakai, umumnya adalah berwarna kuning bersih atau kuning kecoklatan.
“Kalau dia sudah berwarna coklat gelap atau bahkan hitam, itu berarti sudah sangat tidak layak dan harus segera diganti,” ucap Nurudin.
ADVERTISEMENT
Sementara bila saat diperiksa oli berwarna putih, Nurudin mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah sangat berbahaya. Sebab, itu artinya oli mesin tersebut sudah tercampur dengan air yang masuk ke ruang mesin, akibat terendam banjir atau melewati jalan yang banjir.
“Nah, apabila warna oli di dipstick itu berwarna putih, sebaiknya jangan pernah menyalakan mesin mobil. Segera panggil teknisi untuk kuras oli terlebih dahulu dan mengecek kondisi mesin,” terang Nurudin.
Indikator warna oli mesin. Foto: dok. Pertamina
Sedangkan untuk mobil bermesin diesel, idealnya memang memiliki warna oli yang sangat hitam pekat. Berbeda dari oli mobil bermesin bensin yang apabila berwarna hitam artinya sudah sangat tidak layak, pada oli mobil diesel hal itu justru menandakan oli bekerja dengan sangat baik.
Tetapi, untuk mengetahui apakah oli tersebut masih layak atau tidak pemilik mobil bisa meneteskan oli yang terdapat pada dipstick tersebut di selembar kertas hvs.
ADVERTISEMENT
“Jadi cara paling mudah untuk mengetesnya, teteskan oli yang di dipstick tadi di selembar kertas hvs, teteskan pada satu titik lingkaran saja. Lalu diamkan sekitar 12 jam,” kata Nurudin.
Contoh tetesan oli mesin diesel pada kertas HVS. Foto: dok. Pertamina
Setelah 12 jam, oli yang setetes di tengah tadi akan menyebar ke samping (daya kapilaritas). Oli diesel automotive yang masih kondisi baik seharusnya membawa / melarutkan kotoran (jelaga), kemanapun dia mengalir.
Bila oli meninggalkan kotoran hitamnya di tengah maka itu menandakan daya larutnya (dispersansinya) sudah berkurang.
Apabila sudah dalam kondisi demikian, maka sebaiknya segera ganti oli tersebut dengan yang baru.

Terdapat gumpalan atau tidak

Selanjutnya, bila saat dipstick oli tersebut dicabut didapati adanya gumpalan atau kerak yang ikut terbawa dengan oli, menandakan bahwa adanya deposit kerak yang tidak berhasil dibersihkan dengan baik oleh oli tersebut.
ADVERTISEMENT
“Apabila saat dicek terdapat gumpalan atau kerak-kerak itu, coba ulangi sekali lagi untuk meyakinkan. Apabila setelah 2 hingga 3 kali pengecekan masih sama terdapat gumpalan tadi, maka sebaiknya segera ke bengkel dan mengganti oli tersebut,” papar Nurudin.
Ilustrasi dipstick oli Foto: dok. Istimewa
Cara lain untuk memastikan ada atau tidaknya gumpalan atau kerak – kerak yang ada pada dipstick oli tersebut, pemilik mobil bisa merasakannya dengan cara dipegang jari. Apabila saat dipegang dengan jari, terasa seperti ada gram-gram yang mengganggu, maka itu menandakan adanya gumpalan atau kerak-kerak kotoran.
Adapun penyebab adanya gumpalan atau kerak-kerak tersebut, dikatakan Nurudin bisa disebabkan oleh penggunaan oli palsu yang tidak diketahui oleh pemilik mobil.
“Kalau oli asli, dalam kilometer normal operasinya seharusnya dia mampu membersihkan dan melarutkan gumpalan atau kerak-kerak itu. Tapi kalau oli palsu, jangankan 5 ribu, seribu atau 2 ribu saja mungkin kalau di cek itu gumpalan atau kerak tetap ada, karena biasanya mereka tidak dibekali dengan additive detergent, dan dispersant,” beber Nurudin.
ADVERTISEMENT

Cium baunya

Indikator ketiga untuk mengecek oli mesin tersebut masih layak atau tidak adalah dengan mencium bau oli yang ada pada dipstick tersebut. Apabila saat dicium terdapat bau bahan bakar minyak (BBM) yang sangat pekat atau bau gosong oli yang terbakar, maka sebaiknya segera ganti oli tersebut dengan yang baru.
“Kalau ada bau begitu, sebaiknya segera ganti oli atau cek ke bengkel dahulu untuk memastikan penyebabnya,” ujar Nurudin.
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
Dengan memahami 3 indikator tersebut, pemilik mobil diharapkan bisa lebih paham dan selalu memeriksa kondisi oli mobilnya. Tentu saja, kondisi oli yang selalu terpantau kondisinya akan lebih minim mengalami kerusakan dibandingkan dengan oli yang jarang diperiksa.
Tidak lupa Nurudin juga mengingatkan, agar pemilik mobil selalu mengikuti aturan waktu pergantian oli sesuai rekomendasi pabrikan atau bengkel resmi. Hindari mengganti oli lewat dari waktu pergantian agar kondisi oli selalu terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten