Begini Teknik Pengereman Motor Matik yang Benar di Jalan Turunan

16 Maret 2020 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menekan tuas rem belakang motor. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menekan tuas rem belakang motor. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengguna motor matik wajib menguasai teknik pengereman yang benar. Salah-salah malah mengakibatkan rem blong.
ADVERTISEMENT
Khususnya di jalan turunan. Karena engine brake motor matik tidak akan bekerja ketika gas ditutup sempurna, maka mau tidak mau harus andalkan kinerja pengereman.
Posisi jari pada tuas rem depan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Namun sesuai penjelasan Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor, Hendrik Ferianto, kebanyakan pemotor melakukan hal yang tidak tepat saat mengerem di turunan, sehingga menyebabkan rem blong.
"Kebiasaan orang Indonesia itu tangan stand by di rem, pas turunan dua-duanya tuh dibejek. Pas turun ditambah kecepatan tinggi, remnya panas, justru bisa blong," papar Hendrik saat dihubungi kumparan, Senin (16/3).
Khusus rem depan saat tuasnya dibejek terlalu lama, karena gesekan kampas dan cakram yang berlebih, maka akan menimbulkan angin palsu di selang rem. Sehingga ketika rem dibejek, cairan rem sulit bergerak karena adanya udara tadi.
ADVERTISEMENT
Maka untuk meminimalisir hal tersebut, Hendrik menganjurkan agar melakukan pengereman kombinasi yang dilakukan bergantian.
Ilustrasi kurasi cairan rem Foto: dok. Istimewa
Untuk melakukannya, kata Hendrik adalah terlebih dulu memperlambat laju motor matik, lalu pindah ke sisi kiri jalan, supaya deselerasi tidak mengganggu pengguna jalan lain, baru terapkan pengereman bergantian.
"Pertama bisa pakai rem depan dulu. Caranya jangan ditekan terus, tapi tekan-lepas tekan-lepas, nah begitu terasa ngempos, pindah pakai rem belakang saja, sehingga biarkan rem depan dingin dulu untuk siap digunakan lagi nantinya," tambahnya.
Ilustrasi menekan tuas rem belakang motor. Foto: istimewa
Hendrik menambahkan, apabila turunannya terbilang panjang, namun disisipi jalan mendatar, sebaiknya hentikan dulu motor di area tersebut. Gunanya lebih memastikan lagi kinerja rem tetap optimal.
Lewat cara ini juga sebagai upaya menurunkan suhu cakram maupun tromol saat bergesekan dengan kampas rem, sehingga gejala rem blong bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
"Maka sebaiknya berhenti sejenak, tunggu hingga temperatur turun supaya viskositas cairan rem normal lagi," lengkapnya.