BAIC Masuk Indonesia, Jual Mobil Mulai Rp 300 Jutaan

29 Maret 2024 4:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BAIC, pabrikan otomotif China masuk Indonesia.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BAIC, pabrikan otomotif China masuk Indonesia. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
BAIC atau Beijing Automotive Group Co., Ltd sebagai perusahaan otomotif milik negara China, mengekspansi pasar ke Indonesia. Aktivitas bisnisnya dipegang oleh PT Jio Distribusi Indonesia (JDI), di bawah bendera JHL Group.
ADVERTISEMENT
Dua produk tengah disiapkan masuk Tanah Air, yakni BJ40 dan X55. Perusahaan belum memajangnya di diler mereka di kawasan Alam Sutera, Tangerang, bersamaan dengan diler Jeep yang dipegang oleh DAS Indonesia Motor.
Oke untuk BJ40 bentuknya seperti Jeep Rubicon, sudah barang tentu habitatnya bisa di dua alam yakni offroad maupun aspal sesuai dengan kebutuhan pemiliknya.
BAIC, pabrikan otomotif China masuk Indonesia. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kedua ada X55 sebagai medium SUV dengan tampilan crossover, di mana di Indonesia produk dengan perawakan serupa tengah naik daun dan pemainnya terbilang banyak.
Pada tahap awal, kedua model akan didatangkan langsung dari Beijing. Jangan kaget mendengar harganya yang terbilang fantastis, lantaran ada biaya impor yang dibebankan ke konsumen tentunya.
"Untuk BJ40 harganya sekitar Rp 750 sampai Rp 850 juta kurang lebih," terang CEO PT JDI Johnnathan Salim di Tangerang, Kamis (28/3).
BAIC, pabrikan otomotif China masuk Indonesia dibawa PT Jio Distribusi Indonesia. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Adapun untuk model yang disebutkan kedua bisa lebih affordable dan sesuai dengan model lain di kelasnya. "Sebenarnya harga nanti saat launching, tapi ini estimasi di angla Rp 300 sampai Rp 500 jutaan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Namun begitu Jonnathan mengatakan, harga kedua model BAIC itu bisa disesuaikan bila nantinya produksi lokal di Indonesia terealisasi. Banderolnya bisa sedikit lebih murah sekitar 10 persen.
"Makanya dari BAIC dan JDI subsidi harga masuknya ke Indonesia, jadi kalau sudah CKD harganya enggak terlalu beda jauh," terang cucu dari pengusaha Jerry Hermawan Lo, pemilik JHL Group.