Agar Cabut Aki Tak Mereset ECU Mobil

29 Desember 2018 17:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Aki Mobil (Foto: BruceEmmerling/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aki Mobil (Foto: BruceEmmerling/Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengganti aki mobil ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan dan asal copot-pasang begitu saja. Sebab ada prosedur harus diikuti agar tidak berdampak pada engine control unit (ECU).
ADVERTISEMENT
Situs resmi Toyota menjelaskan proses penggantian aki sebaiknya dilakukan dalam keadaan mesin hidup untuk menjamin mesin menyala dalam keadaan normal ketika di-starter.
"Untuk aki yang dayanya sudah lemah, sebelum diganti akinya di-jumper terlebih dahulu dengan aki baru," kata Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi kepada kumparanOTO.
Nah, untuk melepas dan memasang aki baru dengan yang lama, Didi menambahkan bahwa pemilik kendaraan harus menjalankan prosedur yang benar.
"Saat cabut (kepala aki) negatif duluan baru yang positif. Saat pemasangan kembali yang positif dulu baru yang negatif," paparnya.
Reset ECU
Bila tak mengikuti prosedur tersebut, bisa menyebabkan ECU tereset. "Kalau reset itu biasanya ada memori yang terhapus, karena ECU kan mempelajari pola mengemudi tiap pengendara seperti bukaan gas (throttle), dan perpindahan gigi di mobil matik," terang Didi.
ADVERTISEMENT
Kalau hal ini terjadi, maka kondisi kendaraan akan sama seperti baru keluar pabrik. Oleh sebab itu mobil perlu dibawa jalan lagi agar ECU bisa kembali mempelajari pola berkendara pemiliknya agar terasa 'normal' lagi.