Adira Pede Kasus Lonjakan COVID-19, Tak Pengaruhi Pembiayaan Kendaraan Baru

13 Februari 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kantor Adira Finance. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kantor Adira Finance. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melonjaknya kasus Covid-19 serta penerapan kembali PPKM Level 3 di sejumlah daerah Indonesia belakangan ini, tidak akan terlalu berdampak terhadap pembiayaan kendaraan baru di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli yang mengatakan bahwa kondisi sekarang telah jauh berbeda dengan kondisi-kondisi sebelumnya, Hafid menilai pemerintah dan masyarakat jauh lebih siap menghadapi varian baru Covid-19 saat ini.
“Rasanya sudah jauh sekali perbedaannya PPKM yang sekarang dengan yang tahun lalu, jadi saya rasa dampaknya hampir dibilang tidak ada ya, tetap kegiatan ekonomi berjalan,” terang Hafid saat sela media update kinerja keuangan Adira Finance secara virtual, Jumat (11/2).
Adira juga optimis penjualan kendaraan bermotor baru dapat mencapai target yang telah ditetapkan, khususnya terhadap penjualan sepeda motor baru sepanjang tahun 2022 ini.
Petugas membersihkan sepeda motor yang di panjang di salah satu dealer motor di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (10/1/2021). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Dari asosiasi sendiri pun untuk tahun 2022 penjualan akan tumbuh paling tidak untuk motor itu 10 persenan, jika dibandingkan dengan tahun 2021. Jadi meski Omicron memang tinggi-tingginya tetapi kan dampaknya tidak seperti Delta, kembali lagi kita tetap optimis ya situasi ini juga pada (PPKM) Level 3 kegiatan ekonomi masih berjalan,” imbuh Hafid.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Hafid, Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan bahwa dampak dari tingginya harga komoditas dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
“Konteksnya adalah pemerataan PPKM ini sudah disesuaikan oleh masyarakat terutama protokol kesehatan, jadi tidak begitu mengganggu seperti di awal tahun. Kemudian juga dampak tingginya harga komoditas terus berlanjut diperkirakan akan memberikan daya beli kepada masyarakat,” terang Made.

Catat kenaikan 39 persen pembiayaan kendaraan baru tahun lalu

Pameran Adira Virtual Expo 2021. Foto: dok. Adira Finance
Adira mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 25,9 triliun atau naik sebesar 39 persen year of year pada tahun 2021 lalu. Seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor baru.
Hafid menyebut, tumbuhnya pembiayaan baru sepanjang tahun 2021 tak lepas dari kontribusi pemerintah lewat diskon PPnBM yang sangat berdampak di sektor industri otomotif.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2021 tentunya lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, jadi Adira juga membukukan kenaikan penjualan pembiayaan sebesar 39 persen, dan menjadi pembiayaan dalam setahun Rp 25,triliun, tentunya ini didukung dengan kemajuan perekonomian dan juga subsidi PPnBM dari pemerintah yang kritikal buat sektor industri otomotif,” jelasnya.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor Adira Finance dalam meraup profit sebesar Rp 1,2 triliun atau naik sebesar 18,2 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Suasana pameran otomotif IIMS Hybrid 2021 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Tentunya kami berterima kasih kepada pemerintah yang berusaha untuk meningkatkan kegiatan perekonomiannya maupun subsidi PPnBM di sektor otomotif sehingga membantu berbagai perusahaan untuk bisa berkembang dan kita tetap bisa memberikan layanan yang lebih baik,” ujar Hafid.

Proyeksi Adira tahun 2022

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengungkapkan, mereka tahun ini juga mengharapkan kenaikan yang cukup signifikan atau sekitar 30 persen. Sehingga total pembiayaan baru bisa mendekati kondisi normal.
ADVERTISEMENT
"Ya kurang lebih dengan kenaikan segitu secara angka bisa mencapai Rp 33-34 triliun. Kami juga pasti mengikuti market, di mana di 2022 prediksinya mendekati normal," kata Harry belum lama ini.
Sementara bila melihat capaian Adira di 2019 lalu, total pembiayaan baru tembus Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Angka tersebut turun satu persen dibanding 2018 Rp 38,2 triliun.