2030, Harga Mobil Listrik di Indonesia Bisa di Bawah Rp 300 Jutaan

15 Oktober 2021 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat pengisian baterai BMW i3S Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Saat pengisian baterai BMW i3S Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Tingginya harga mobil listrik saat ini di Indonesia diprediksi akan menurun secara drastis pada 2030.
ADVERTISEMENT
Dosen desain produk FSRD-ITB sekaligus peneliti desain otomotif, Dr. Yannes Martinus Pasaribu mengatakan situasi tersebut disebabkan karena nilai ekonomi dari harga baterai mobil listrik diprediksi sudah tercapai pada 2030.
“Jika tanpa insentif, tahun 2030 harga baterai harusnya sudah tembus ke (nilai) ekonominya. Jadi saat harga baterai sudah di bawah 60 dolar Amerika per kWh, harga mobil listrik ini akan kompetitif,” jelas Yannes saat acara Webinar Quo Vadis Industri Otomotif Indonesia di Era Elektrifikasi yang digagas oleh Forum Wartawan Industri (Forwin), Jumat (15/10).
Lebih lanjut, Yannes mengatakan situasi tersebut tentu bisa berdampak positif terhadap meningkatnya populasi mobil listrik yang disebabkan harganya yang sudah lebih terjangkau.
Track day dengan mobil listrik Hyundai Ioniq dan Kona Electric. Foto: dok Hyundai
Namun, tentu saja terjangkaunya harga mobil listrik pada 2030 itu, juga bisa berimbas negatif pada penjualan mobil bermesin pembakaran internal.
ADVERTISEMENT
“Artinya mohon maaf nih yang main di motor bakar (mesin pembakaran internal) bakal selesai 2030. Karena secara nilai ekonominya sudah terkalahkan,” beber Yannes.
Prediksi tercapainya nilai ekonomi dari harga baterai mobil listrik itu tentu bukan tanpa alasan. Yannes mencontohkan, pada tahun 1991 saat itu harga listrik per kWh masih sangat tinggi, lalu menurun drastis pada 2020.
“Saya ambil contoh misalnya tahun 1991 per kWh itu 1.100 dolar Amerika, nah tahun 2020an ini sekarang sekitar 123 sampai 100 dolar Amerika per kWh. Tahun 2030, Indonesia sepertinya sudah produksi massal nanti dan mudah-mudahan bisa tembus di bawah 60 dolar Amerika,” jelas Yannes.
Hyundai Kona Electric. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dengan demikian, tambah Yannes, bukan tidak mungkin nantinya pada 2030, harga mobil listrik bisa di bawah Rp 300 jutaan atau setara dengan mayoritas harga mobil bensin yang saat ini jadi penyumbang terbesar penjualan mobil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ya, komponen baterai pada mobil listrik saat ini memang jadi penyumbang terbesar dari total harga mobil listrik. Bahkan, diperkirakan 35 hingga 40 persen harga mobil listrik disumbangkan dari harga baterai tersebut.
Lantas, akankah dengan murahnya harga mobil listrik pada 2030 nanti, dapat berdampak besar terhadap meningkatnya populasi mobil listrik di Indonesia? Menarik untuk dinantikan.
***