Zulhas Dinilai Cocok Jadi Menteri Jika Reshuffle, Diduga Tak Mau Selain Menko

29 Agustus 2021 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Foto: Dok. PAN
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Foto: Dok. PAN
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak kini mulai berspekulasi soal siapa kader PAN yang cocok menjadi menteri jika Presiden Jokowi jadi melakukan reshuffle. Ketum PAN Zulkifli Hasan menjadi salah satu nama yang dibahas.
ADVERTISEMENT
Pakar Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, berpendapat pria yang akrab disapa Zulhas itu pantas duduk di kabinet. Tetapi menurut dia, Zulhas hanya akan bersedia mengisi posisi Menko.
“Zulhas tentu cocok, ya. Karena dia pernah jadi Menteri Kehutanan dan Ketua MPR. Tapi untuk posisi, dugaan saya beliau hanya tertarik kalau diangkat atau ditawarkan jadi Menko. Karena beliau pernah diangkat jadi Mentan dan Ketua MPR,” kata Arya, Minggu (29/8).
Meski demikian, Arya menilai akan sulit memposisikan Zulhas sebagai Menko. Sebab jajaran Menko saat ini sudah diduduki sosok yang posisinya sangat kuat.
“Pak Airlangga [Menko Perekonomian] Ketum Golkar, Pak Luhut [Menko Marves] enggak mungkin, bagaimanapun kendali program-program strategis nasional di bawah kendali dia," kata Arya.
ADVERTISEMENT
"Menko PMK, Pak Muhadjir, itu kan perwakilan Muhammadiyah, jadi itu dapat ganggu pemerintah juga kalau diganti. Tapi enggak tahu juga, Pak Zulhas kan dari Muhammadiyah juga,” paparnya.
HUT Ke-23 PAN. Foto: PAN
Sementara itu, Arya menilai Jokowi bakal sulit mengganti Menko Polhukam Mahfud MD karena pengalaman di bidang hukum, pernah menjadi Ketua MK, serta dekat dengan NU.
"Jadi memang agak sulit juga posisi Pak Zulhas di Menko. Tapi bisa saja [Pak Zulhas dapat posisi Menko]. Tapi kesulitannya itu,” imbuh dia.
Arya tak memungkiri Zulhas bisa saja ditawari atau tertarik dengan posisi menteri di luar Menko. Namun ia menyoroti sepanjang sejarah, ketua umum parpol mendapat posisi Menko sudah menjadi kebiasaan politik.
Andaikan ketum parpol tak menjadi menko, posisinya strategi seperti Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
“Gerindra itu enggak Menko, tapi Menhan strategis masuk top 5 di UU. Intinya Pak Zulhas ini pernah jadi Menteri dan Ketua MPR pasti Pak Jokowi akan kasih jabatan strategis dan itu biasanya Menko,” ujar dia.
Di sisi lain, Arya beranggapan saat ini Zulhas juga tengah dihadapi tantangan mengelola partai pasca Amien Rais hengkang dari PAN dan membentuk partai Ummat. Sehingga bisa saja keputusan akhirnya, Zulhas tidak akan menjadi menteri.
“PAN posisinya enggak mudah, sekarang punya kompetitor, Partai Ummat yang didirikan Pak Amien, dan partai-partai baru. Lalu ada partai non parlemen seperti PSI. Sementara kan suara PAN juga [pemilu] kemarin sekitar 6%,” terang dia.
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
“Di tengah situasi politik elektoral PAN yang enggak mudah karena muncul kompetitor seperti Partai Ummat dan lain-lain, itu apa Pak Zulhas bisa fokus kelola partai kalau jadi menteri?” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu jika ada reshuffle dan Zulhas tak mengambil tawaran menteri, Arya meyakini jabatan ini akan dialihkan kepada kader PAN terdekatnya. Seperti Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Wakil Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi, atau Sekjen PAN Eddy Soeparno.
“Kalau Pak Zulhas nolak jadi menteri dia pasti usulkan orang yang bisa jadi kliknya dia. Bisa sekjen, ya lingkaran Pak Zulhas, Viva Yoga, Yandri. Pasti orang dekat,” tandas dia.