Yayasan Masjid Assalam Tanggapi Tudingan GP Ansor soal Ustaz Syafiq Radikal
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PAC GP Ansor Gunung Anyar, Surabaya, menolak kehadiran Ustaz Syafiq Riza Basalamah di acara tablig akbar di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, pada Kamis (22/2).
ADVERTISEMENT
Alasan GP Ansor menolak kehadiran Ustaz Syafiq itu lantaran terindikasi radikal dalam isi ceramahnya. Bahkan juga menuding terkait HTI, ormas yang dilarang pemerintah.
Terkait tudingan itu, pihak Masjid Assalam tidak bisa mengomentari dan menyerahkan penilaiannya kepada masyarakat.
"Saya kira sekelas Ustaz Syafiq yang sudah lebih populer, mungkin masyarakat yang lebih tahu dan bisa menilai. Ustaz Syafiq itu apakah termasuk golongan itu (radikal) apa bukan," ujar Ketua Dewan Pembina Masjid Assalam, Ibnu Arly saat ditemui di Masjid Assalam, Surabaya, Jumat (23/2).
Ustaz Syafiq Riza Basalamah adalah ulama terkemuka bermanhaj Salafi bergelar doktor. Pengajiannya selalu ramai didatangi jemaah. Saluran YouTube resminya diikuti 1,4 juta subscriber. Akun Instagramnya diikuti 2,1 juta follower.
"Jadi, ya, lebih baik kita serahkan kembali ke masyarakat Muslim," ujar Ibnu Arly lagi.
ADVERTISEMENT
Ibnu Arly mengungkapkan, banyak video ceramah Ustaz Syafiq yang bisa diakses di YouTube. Sehingga, video-video tersebut bisa menjadi bukti apabila Ustaz Syafiq terindikasi radikal dalam kajiannya.
"Untuk melihat ceramah Ustaz Syafiq itu gampang sekali hari ini, bisa dilihat di Youtube, di media sosial. Kalau memang ada kalimat, kata-kata yang dimaksud, ya silakan bisa di-share, kan mudah sekarang ini, kan," ungkapnya.
Kajian Sebelumnya Tak Ditolak
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Assalam, Iskandar Zulkarnain, menyebut bahwa Ustaz Syafiq pernah mengisi kajian di Masjid Assalam sebanyak 5 kali sebelumnya dan tanpa penolakan.
"(Kajian) Ustaz Syafiq kalau misalnya tadi malam jadi itu keenam kali di sini (Masjid Assalam)," kata Iskandar.
Iskandar menyampaikan, Ustaz Syafiq mengisi kajian di Masjid Assalam sejak tahun 2017. Pada tahun 2023, Ustaz Syafiq sudah dua kali mengisi kajian di masjid tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama ini, pengurus yayasan masjid juga selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dengan mengirim surat pemberitahuan sesuai prosedur.
"Kita koordinasi keamanan, menyurat ke polsek, kita ikuti prosedur semua. Enggak ada penolakan. Jemaah sampai dua ribu," terangnya.
Rutin Undang Penceramah
Di sisi lain, Koordinator Keamanan Takmir Masjid Assalam, Danang Adityo Nugroho, menjelaskan, pihaknya memang rutin menggelar kajian dengan latar belakang penceramah dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Salafi.
"Prosedur kajian, baik itu nasional maupun lokal, itu kita selalu memberi tahu kepada muspika (musyawarah pimpinan kecamatan), terdokumentasi semua," jelas Danang.
"Selama kajian kami selalu membriefing setiap ustaz ada batasan-batasan yang tidak boleh disampaikan. ‘Mohon maaf Ustaz, kami ini hidup di wilayah heterogen bukan homogen, bukan di ruang hampa, oleh karena itu mohon untuk kajiannya untuk tidak menyinggung kelompok sana kelompok sini’. Jadi kalau bisa kajian yang disampaikan adalah kajian yang memang untuk merekatkan umat Islam, itu kami sampaikan ke setiap ustaz," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, pihaknya heran terkait penolakan kajian Ustaz Syafiq kali ini. Ia mengaku tidak menduga pihak Banser dan Ansor melakukan tindakan penolakan.
"Kita tak bisa menduga-duga apa yang jadi kekhawatiran, mungkin seperti surat (penolakan) mereka," ujarnya.
Alasan GP Ansor
Sebelumnya, PAC GP Ansor Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, menolak kehadiran Ustaz Syafiq Riza Basalamah di acara Tablig Akbar di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, pada Kamis (22/2).
Asyiqun mengatakan, alasan pihaknya menolak acara kajian oleh Ustaz Syafiq itu lantaran terindikasi radikal.
"Sedangkan wilayah Gunung Anyar merupakan lumbung pesantren, gudangnya ulama dengan karakter nahdliyin," kata dia.