Wiku: COVID-19 Tak Pandang Bulu, Sedikit Saja Lengah Bisa Tertular

23 Januari 2021 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepuluh bulan memimpin langsung penanganan corona di Indonesia, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo saat ini harus menjalani isolasi mandiri usai dinyatakan positif corona pada Sabtu (23/1), pagi.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengaku prihatin dengan kondisi Doni. Namun pagi tadi, kata dia, Doni terdengar sehat dan gembira usai berolahraga di tempat isolasi.
"Saya sangat prihatin ketika mengetahui kabar Ketua Satgas yang positif COVID-19, setelah sepekan sebelumnya beliau memimpin langsung penanganan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan," tulis Wiku dalam unggahannya di Instagram.
Adapun hasil tracing menyatakan, Egy Massadiah yang selalu mendampingi aktivitas Doni, dinyatakan negatif corona. Menurutnya hal itu menunjukkan 3M bukan hanya untuk diri sendiri yang harus disiplin, tapi semua harus bisa disiplin secara kolektif untuk menekan penularan.
Dia mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan sedisiplin dan sesempurna mungkin. Sebab selalu ada celah untuk penularan, maka butuh pencegahan maksimal. Virus corona, kata dia, tak memandang jabatan atau status apa pun dalam penularannya.
ADVERTISEMENT
"COVID-19 tidak pandang bulu. Sedikit saja kita lengah, bisa jadi kita tertular, bahkan menularkan orang lain. Mari bersama, jangan pernah bosan untuk disiplin. Disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk menghindari kerumunan. Lindungi diri untuk lindungi sesama," kata dia.
Selama ini tim Satgas COVID-19 tak mengenal libur dan tak memikirkan peluh dan keluh selama penanganan corona. Begitu juga yang dilakukan Doni.
"Pada saat itu juga saya diajak untuk bergabung, turut serta membela negara, tidak mengenal libur, tidak memikirkan peluh dan keluh. Karena menangani pandemi tidak berpatok pada waktu, tetapi pada nyawa," tuturnya.