Warga Kembali Datangi PT PPLI Bogor, Protes Kebocoran Limbah Bikin Sesak Napas

20 Maret 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga sekitar pengelolaan limbah B3 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Bogor, Jawa Barat, kembali mendatangi pabrik untuk melakukan mediasi. Warga yang melakukan aksi demo mengaku merasakan pusing mual hingga anak mereka sesak napas akibat menghirup asap menyengat yang baunya seperti bangkai tikus.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang mediasi saat ini di PPLI. Warga tetap menuntut agar perusahaan menghentikan, bertanggung jawab dengan bau yang membuat warga ada yang pusing, mual," kata Ketua RT, Acep RT 01 RW 01 Desa Nambo.
Warga kembali datangi PT PPLI protes soal kebocoran limbah yang membuat pusing mual hingga sesak napas. Foto: Dok. Istimewa
Warga lainnya, mengaku anak mereka nangis dan merasakan keluhan soal pernapasannya. Mereka menuntut PPLI menghentikan aktivitas pabrik.
"Saya dari Desa Cikeas Udik, saya habis salat Isya anak saya sesak napas saya kira bau bangkai dan gas rumah bocor. Ternyata baunya dari PPLI makanya saya datang ke PPLI," kata Panjaitan, warga Desa Cikeas Udik.
"Kasian anak kita nangis terus. Warga minta aktivitas diberhentikan dulu," timpal warga lain.
Selain anak-anak, warga Narogong bernama Koko, mengaku bau tersebut membuat warga merasa pusing dan mual. "Iya warga sampai merasakan mual dan pusing," kata Koko.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan sejumlah massa mendatangi PT PPLI yang berlokasi di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Jumat (19/3) malam. Mereka protes lantaran dari pabrik itu tercium bau menyengat sejak Jumat pagi.
Salah seorang warga, Yulianti (42), yang rumahnya di Jalan Raya Kedep, yang jaraknya sekitar 4,7 kilometer dari tempat pengelolaan limbah mengatakan bau mulai tercium sekitar pukul 09.00 WIB, ada kepulan asap tebal di sana yang baunya seperti bangkai tikus. Karena tidak kuat dengan bau itu warga akhirnya melakukan demo.
Menurut Yulianti biasanya tidak pernah tercium bau seperti ini sejak dia tinggal bertahun-tahun sejak 1985.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari PT PPLI terkait hal ini.
ADVERTISEMENT