Wamenkes Pahami Masyarakat Jenuh: Tapi Kita Tak Tahu Kapan Pandemi Selesai

10 Juni 2021 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Kesehatan, dr.Dante Saksono Sp.PD, Ph.D, KEMD. Foto: pbperkeni.or.id
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Kesehatan, dr.Dante Saksono Sp.PD, Ph.D, KEMD. Foto: pbperkeni.or.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan lebih dari 1 tahun ini tentu telah berakibat masif pada kondisi masyarakat. Banyak juga yang merasa sudah jenuh.
ADVERTISEMENT
Perasaan tersebut juga membuat mereka menjadi abai dan lalai dalam mematuhi protokol kesehatan demi menurunkan angka penyebaran COVID-19 yang semakin parah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan kondisi jenuh yang terjadi pada masyarakat tersebut juga disadari oleh pemerintah.
"Saya paham sekali bahwa secara psikologis masyarakat sudah capek. Setelah 1 tahun menghadapi pandemi, ada yang bosan, ada yang merasa tertekan, harus isolasi, pembatasan gerak, itu kami sadari," kata Dante.
Walau situasi pandemi ini membuat orang-orang lelah, namun pemerintah terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tetap kembali patuh pada protokol kesehatan. Salah satunya dengan menjadikan lonjakan kasus di Kudus dan Bangkalan sebagai pembelajaran.
"Tapi kita terus edukasi dan memperlihatkan berbagai contoh, misalnya kejadian yang ada Kudus dan Bangkalan adalah contoh. Kalau kita abai kegiatan protokol kesehatan yang benar maka hal ini bukan tidak mungkin terjadi di tempat-tempat lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan terus berlangsung. Mungkin 1 tahun lagi, mungkin 2 tahun lagi, mungkin beberapa tahun lagi. Tapi pembatasan masyarakat untuk tetap melakukan kedisiplinan terus kita edukasi secara massif," tutupnya.