Usai Taubat, 16 Pengikut Mandi Bareng Hakekok Akan Dibawa ke Dinsos Pandeglang

14 Maret 2021 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 16 pengikut hakekok balakasuta akan dipindahkan ke Dinas Sosial Pandeglang. Pemindahan itu dilakukan dengan syarat mereka telah betul-betul sudah bertaubat.
ADVERTISEMENT
Ketua Kajari Pandeglang Suwarno mengatakan penganut aliran tersebut tengah mendapatkan pembinaan. Mereka ditempatkan di sebuah pondok pesantren untuk dibimbing kembali ke syariat Islam.
"Secara berkala nanti akan dipantau oleh mentor dari pemuka agama. Kita berharap dalam jangka waktu dekat mereka bisa kembali ke jalan yang benar dan bersedia mengucap syahadat lagi dan kembali ke Syariat Islam," ujar Suwarno kepada wartawan, Minggu (14/3).
Ia menambahkan, penganut aliran itu telah dibawa ke Pondok Pesantren Roudotul 'Ulum di Cidahu pada Sabtu (13/2). Lembaga itu diasuh oleh tokoh agama Abuya Muhtadi Dimyati. Abuya diminta secara khusus untuk membimbing mereka.
"Ya, mereka Alhamdulillah sudah menyatakan mau bertobat begitu kami bawa ke Pesantren Abuya Muhtadi di Cidahu kemarin," tambah Suwarno.
ADVERTISEMENT
Setelah diterima oleh pihak pesantren, penganut aliran hakekok mengakui ritual mandi bersama merupakan bagian dari ajaran balakasuta.
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa
"Mereka adalah warga kita yang mungkin dalam kehidupannya mengalami sejumlah masalah sehingga mudah diprovokasi dan dipengaruhi ajaran menyimpang dari Agama Islam," pungkas Suwarno.
Sebelumnya, pimpinan hakekok balakasuta, Arya (52) minta maaf atas aksi mandi bersama tanpa busana.
Ia mengatakan, ritual mandi bersama itu dilakukan untuk keluar dari aliran tersebut. Sebab, Arya terlanjur kecewa dengan janji dari kelompok tersebut yang akan memunculkan sosok Imam Mahdi.
Perjanjian itu dibuat pada 2005 di Bogor. Arya mengaku, sosok tersebut bisa memberikan kekayaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.