Usai Lumpuhkan Negara, Geng Kriminal Haiti Ancam Culik Kepala Kepolisian

1 Maret 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pria membantu mengevakuasi seorang pria dari Rumah Sakit Umum selama kekerasan geng di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
zoom-in-whitePerbesar
Para pria membantu mengevakuasi seorang pria dari Rumah Sakit Umum selama kekerasan geng di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geng kriminal Haiti mengancam menteri serta kepala kepolisian. Ibu kota Port-au-Prince pada Kamis (29/2) lumpuh akibat serangan kelompok bersenjata tersebut.
ADVERTISEMENT
Mencekamnya kondisi Haiti terjadi saat Perdana Menteri Ariel Henry sedang menuju Kenya. Henry meminta bantuan keamanan ke negara Afrika tersebut.
Di tengah semakin horornya Haiti pemimpin federasi geng kriminal F9 Family dan Sekutunya, Jimmy Chérizier, menyebarkan video ancaman. Dia ingin menculik kepala kepolisian dan menteri.
Polisi berlindung selama operasi anti-geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
Tujuan aksi tersebut agar Henry tidak pulang ke Haiti.
“Dengan senjata dan rakyat Haiti, kami akan membebaskan negara,” kata pria yang kerap dipanggil Barbecue tersebut seperti dikutip dari Associated Press.
Sampai sekarang keberadaan kepala kepolisian Frantz Elbe masih samar. Jubir kepolisian Garry Desrosiers belum membalas pesan wartawan yang menanyakan kondisi Elbe.
Kekerasan pecah di Haiti sejak Kamis malam lalu. Total empat orang tewas di Haiti buntut dari baku tembak.
ADVERTISEMENT
Kondisi mencekam membuat bandara sampai beberapa aktivitas bisnis di ibu kota terpaksa tutup.
Dalam beberapa tahun terakhir geng bersenjata menguasai hampir seluruh Haiti. Kekerasan menyebabkan perekonomian dan sistem kesehatan Haiti memburuk.
Kerusuhan juga menyebabkan krisis politik. Warga Haiti kerap memprotes PM Henry karena gagal menggelar pemilu.
Berdasarkan kesepakatan usai terbunuhnya Presiden Jovenel Moise, Haiti semestinya menggelar pemilu dan menyerahkan kekuasaan pada 7 Februari 2024.
Demi meredakan demo Henry pada pekan ini berjanji untuk membagi kekuasaan dengan tiga pihak oposisi sampai pemilu digelar. Akan tetapi tanggal kapan pemilu Haiti digelar masih belum ditetapkan.