Update Corona Jakarta Sepekan: 3 Kali Rekor Kasus, Positivity Rate Naik

10 Agustus 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga dengan membawa surat bukti pelanggaran karena tidak mengenakan masker di Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga dengan membawa surat bukti pelanggaran karena tidak mengenakan masker di Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta sama sekali belum bebas dari pandemi virus corona. Meski PSBB transisi sudah berjalan hingga 3 kali perpanjangan, angka penyebaran kasus positif virus corona belum menurun.
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan, data kasus positif virus corona di Jakarta menunjukkan hasil yang cukup tinggi. Banyak faktor yang mendorong angka ini. Salah satunya, jumlah testing yang sangat tinggi di Jakarta.
Lalu, bagimana progres penanganan virus corona di Jakarta?

Jumlah Testing Corona Terhadap Orang Baru

Seorang petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada pedagang di Pasar Thomas, Jakarta Pusat, Rabu (17/6). Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Jumlah testing menjadi sangat penting untuk mengetahui betul apakah penyebaran virus corona masih ada di Jakarta. WHO menentukan, Jakarta harus melakukan tes kepada 10.645 orang sepekan.
Jakarta sudah jauh melampaui standar itu. Jumlah tes sepekan di Jakarta hingga 9 Agustus 2020 mencapai 41.123 orang per satu juta penduduk. Ini merupakan jumlah orang baru yang dites, bukan jumlah spesimen. Satu orang bisa diambil spesimennya lebih dari satu kali.
Ketimpangan Tes PCR di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Bila dibandingkan dengan jumlah tes nasional sangat timpang. Jakarta dengan populasi 4% dari seluruh penduduk Indonesia justru menyumbang 47% jumlah testing orang baru yang diperiksa di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hasil ini tak lepas dari kebijakan berburu pasien yang lebih dikenal dengan active case finding. Tim dari Dinkes dan Puskesmas akan langsung mendatangi orang yang positif corona, lalu mendata hingga mentracing pergerakan pasien.
Setelah itu, semua orang yang kontak erat dengan pasien langsung diswab. Dengan begitu, warga yang positif corona bisa cepat ditemukan dan diisolasi. Tujuannya tak lain untuk menekan penyebaran virus lebih luas.

3 Kali Rekor Kasus Positif Harian

Salah satu anggota TNI menggunakan masker dan kacamata berjaga di Stasiun Tanah Abang saat PSBB transisi di Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Selama PSBB transisi dan bergulirnya active case finding, kasus positif harian di Jakarta terus meningkat. Bahkan, dalam sepekan, Jakarta mencatatkan rekor penambahan kasus harian.
Tak sampai di situ, rekor kasus harian terjadi 3 kali berturut-turut. Yakni pada 6 Agustus: 597 kasus, 7 Agustus: 658 kasus, dan 8 Agustus: 721 kasus.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil itu, hingga 9 Agustus 2020, jumlah kasus positif virus corona di Jakarta 25.714 orang, meninggal 939 orang, sembuh 16.267. Lalu kasus corona aktif mencapai 8.507 orang.

Positivity rate

Jumlah tes spesimen corona di Jakarta 9 Agustus. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan, yakni positivity rate corona di Jakarta. Angka positivity rate sangat tergantung pada jumlah orang yang dites per harinya berbanding dengan jumlah kasus positif pada hari itu.
Dalam sepekan terkahir, angka positivity rate di Jakarta mencapai 8 persen. Angka ini lebih tinggi dari angka yang ditentukan WHO, yakni 5 persen.
Bila dilihat dari angka kumulatif pun, positivity rate Jakarta masih di atas standar WHO, yakni 5,6 persen.
Infografik Penanganan Corona di Jakarta. Foto: kumparan
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT