Untuk Kedua Kali Shehbaz Sharif Terpilih Jadi PM Pakistan

4 Maret 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perdana Menteri Pakistan dan pemimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) Shehbaz Sharif berbicara dalam konferensi pers di Lahore pada 13 Februari 2024. Foto: Arif Ali/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perdana Menteri Pakistan dan pemimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) Shehbaz Sharif berbicara dalam konferensi pers di Lahore pada 13 Februari 2024. Foto: Arif Ali/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shehbaz Sharif terpilih jadi perdana menteri baru Pakistan pada Minggu (4/3). Ini adalah kali kedua Sharif menduduki jabatan kepala pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Pada pemungutan suara, sebanyak 201 anggota parlemen mendukung Sharif. Voting di parlemen Pakistan, Majelis Nasional, digelar tiga pekan setelah pemilu yang dituding berbagai pihak sarat kecurangan.
Untuk menjadi PM Pakistan dibutuhkan 196 dukungan suara dari parlemen.
“Tidak ada yang berhasil menang mayoritas. Ini adalah mandat terpisah. Dan adalah demokratis jika mandatnya terbagi, lalu kami bisa membentuk pemerintahan dengan partai sepemikiran,” kata Sharif seperti dikutip dari AFP.
Sharif pada voting di parlemen mengalahkan Omar Ayub yang memperoleh 92 suara. Ayub didukung oleh partai Tahreek-e-Insaf (PTI) yang dibentuk eks PM Imran Khan yang kini dipenjara.
Sharif pada pemungutan suara mendapat dukungan penuh dari partai Liga Muslim Pakistan Nawaz (PML-N). Partai itu dipimpin kakak Sharif yang pernah menjadi PM Pakistan Nawaz Sharif.
ADVERTISEMENT
Tak hanya PML-N, Sharif mendapat pula dukungan dari Partai Rakyat Pakistan (PPP). Kedua partai yang tadinya rival pada 2022 bersatu demi melengserkan Khan dari kursi PM.
Sharif pertama kali jadi PM pda 2022. Ia kehilangan jabatan akibat runtuhnya koalisi pendukungnya.
Sejumlah pengamat menyatakan, tugas utama Sharif usai terpilih mengendalikan inflasi dan memelihara keamanan.
Sharif juga menegaskan salah satu prioritas utama masa pemerintahannya adalah memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Relasi dua negara memburuk di masa Imran Khan. Eks bintang kriket itu menuduh AS di balik kegagalan dirinya mempertahankan jabatan PM.