Uni Eropa Masukkan Gangguan Saraf Langka ke Daftar Efek Samping AstraZeneca

9 September 2021 4:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Obat Eropa (EMA) telah mencantumkan gangguan saraf langka, sindrom Guillain-Barré, ke daftar kemungkinan efek samping dari vaksin COVID-19, AstraZeneca. Kemungkinan efek samping ini ditambahkan oleh EMA pada Rabu (8/9).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, ada 833 kasus sindrom Guillain-Barré yang dilaporkan pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca dari 592 juta dosis yang telah dipakai di dunia per 31 Juli 2021. Sehingga EMA menilai hubungan kausal antara sindrom Guillain-Barré dan suntikan AstraZeneca adalah kemungkinan yang masuk akal.
Kendati demikian, EMA mengkategorikan efek samping tersebut sebagai ‘sangat jarang’ dan paling rendah dari daftar kemungkinan efek samping vaksin AstraZeneca. Ditekankan juga bahwa manfaat vaksin masih lebih besar dari risiko efek samping yang ada.
Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menambahkan sindrom Guillain-Barré sebagai salah satu kemungkinan efek samping dari vaksin Johnson & Johnson.
Baik vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson menggunakan teknologi vektor virus dan juga telah dikaitkan dengan efek samping pembekuan darah yang langka.
ADVERTISEMENT