Uji di Badan Independen Terakreditasi, Le Minerale Pastikan Produknya Aman

23 Februari 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
uji bromat terakhir pada Le Minerale dari Badan Besar Industri Agro (BBIA). Foto: Le Minerale.
zoom-in-whitePerbesar
uji bromat terakhir pada Le Minerale dari Badan Besar Industri Agro (BBIA). Foto: Le Minerale.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manajemen PT Tirta Fresindo Jaya selaku produsen air minum Le Minerale menyesalkan ulah sejumlah pihak tak bertanggung jawab yang menyebarkan video yang memuat informasi hoaks soal kadar bromat pada produk Le Minerale.
Dalam video tersebut, disebut Le Minerale menggunakan bromat di ambang batas yang ditetapkan BPOM dan bisa menyebabkan kanker.
Menanggapi video tersebut, juru bicara PT Tirta Fresindo Jaya, Febri Satria Hutama, mengatakan, Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat serta merugikan perusahaan secara khusus.
“Video itu jelas tak berdasar dan tendensius," kata Febri.
Lebih lanjut Febri mengatakan, kadar bromat masih dikecualikan dalam SNI, namun Le Minerale berkomitmen untuk menghadirkan air mineral yang aman dan sehat untuk masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, Le Minerale melakukan uji kadar bromat secara rutin dan berkala setiap enam bulan sekali, serta dilakukan di laboratorium terakreditasi yaitu Badan Besar Industri Agro (BBIA), dan hasilnya, kadar bromat pada produk Le Minerale konsisten jauh dibawah ambang batas 10 parts per billion (ppb) atau 0,01mg/L.
"Hasil pengujian yang di bawah ambang batas aman itu berlaku untuk semua pabrik (fasilitas pengolahan air minum) Le Minerale dan uji ini kami lakukan secara berkala untuk memastikan bahwa Le Minerale aman untuk dipasarkan," kata dia sembari menunjukan hasil uji bromat terakhir pada Le Minerale dari Badan Besar Industri Agro (BBIA) yang angkanya hanya 0,4 parts per billion (ppb) atau 0,0004 mg/L.
"Selain serangkaian uji eksternal, uji internal, dan uji sampel market juga kami lakukan secara berkala. Hasilnya semua sama yaitu, kadar bromat pada Le Minerale sesuai standar dan di bawah ambang batas aman yang direkomendasikan," lanjut Febri.
WHO dalam sebuah publikasi menyatakan bromida secara alami terdapat pada air tanah. Oleh karenanya, setiap AMDK yang menggunakan sumber air tanah tersebut pasti mengandung bromat. Rekomendasi WHO menetapkan standar bromat pada air minum adalah 10 ppb, namun sifatnya tidak mengikat, dan berbeda di tiap negara.
WHO juga menyatakan tidak ada bukti/ penelitian yang memadai tentang karsinogenitas bromat pada manusia dan, secara alami, bromat pada tubuh dapat dikeluarkan melalui urine. Sementara itu di Indonesia, bromat belum masuk ke dalam parameter wajib SNI air minum, dan dikecualikan sesuai Permenperin Nomor 26 tahun 2019.

Le Minerale Minta Masyarakat Waspada Hoaks

Le Minerale meminta masyarakat bijak merespon hoaks tersebut. "Masyarakat jangan termakan hoaks. Sebagai produsen air minum kemasan milik perusahaan Indonesia yang telah memiliki Nomor Izin Edar (NIE) yang dikeluarkan BPOM, Le Minerale telah mengikuti seluruh parameter SNI dan diproduksi mengikuti standar tertinggi industri air kemasan dan keamanan pangan. Oleh karenanya, semua produk Le Minerale terjamin aman," jelas Febri.
Beberapa negara telah mengatur batasan bromat di air minum, seperti Singapura, Taiwan, Vietnam (maks 10 ppb), Australia (maks 20 ppb).
“Le Minerale saat ini bahkan telah diekspor dan lolos uji di negara- negara tersebut yang kita tahu telah memiliki aturan ketat terkait kadar bromat ini. Hal ini jelas menguatkan bahwa Le Minerale aman dikonsumsi dan mematahkan video yang beredar,” tutup Febri.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio