Trump Telepon Moon Jae-in, Minta Bantuan Alat Medis untuk Hadapi Corona

25 Maret 2020 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menyatakan pandemi koronavirus sebagai keadaan darurat nasional di Gedung Putih,  Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menyatakan pandemi koronavirus sebagai keadaan darurat nasional di Gedung Putih, Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta bantuan ke Korea Selatan terkait peralatan medis yang digunakan untuk melawan virus corona. Permintaan mendesak ini disampaikan Donald Trump dalam sambungan telepon kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
ADVERTISEMENT
Korea Selatan pun akan mengirim peralatan medis ke AS jika memiliki cadangan, setelah negara itu menghadapi krisis virus corona sejak pertengahan Februari lalu dan kini penyebarannya telah menurun.
"Akan memberikan dukungan sebanyak mungkin, jika ada peralatan medis cadangan di Korea Selatan," ungkap Moon Jae-in dalam sebuah pernyataan kantor Blue House Korea Selatan, dilansir Reuters, Rabu (25/30).
Moon Jae-in dan Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
Dalam panggilan telepon 23 menit itu, Donald Trump mengatakan kepada Moon Jae-in, AS telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) untuk membantu produsen alat medis Korsel.
Permintaan ini yang membuat saham produsen alat medis di Korea Selatan meroket. Saham produsen test kit Seegene Inc melonjak sebanyak 27 persen, sementara SugenTech Inc naik sebanyak 23 persen dibandingkan dengan kenaikan 4,5 persen untuk indeks benchmark KOSPI.
ADVERTISEMENT
AS dan Korea Selatan mengambil langkah yang berbeda sejak kasus virus corona melonjak di kedua negara itu pertengahan Februari.
Warga Korea Selatan di tengah wabah virus corona. Foto: AFP/Jung Yeon-je
Setelah wabah besar, Korea Selatan melakukan pengujian massal dalam beberapa hari. Negeri Gingseng itu dengan cepat mengisolasi warganya yang positif virus corona dan melacak kontak mereka.
Langkah Korea Selatan ini mendapat pujian karena berhasil memperlambat penyebaran, meski sudah terjadi 125 kasus kematian. Penambahan pasien positif virus corona selama 13 hari terakhir di bawah 100 orang.
Antrean warga saat berbelanja di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz
Sementara itu, AS dari awal kasus melakukan sedikit pengujian dan telah menutup sebagian negara secara massal. Namun wabah bertambah secara cepat di sejumlah negara bagian dan ribuan kasus baru setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Donald Trump juga bersikeras tak akan menerapkan lockdown karena dapat menghancurkan perekonomian. Ia menganggap lockdown sebagai langkah yang berlebihan dalam menekan penyebaran virus corona. Ia yakin krisis akibat virus corona akan berakhir sebelum Paskah bulan depan.