Tren Audiens YouTube dan Tips Maksimalkan Format Video untuk Digital Marketing

23 Februari 2024 22:32 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Head of Video kumparan, Dede Rohali (kanan) dan Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana (tengah) memberikan pemaparan pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Head of Video kumparan, Dede Rohali (kanan) dan Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana (tengah) memberikan pemaparan pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YouTube menjadi satu-satunya platform yang menawarkan kombinasi berbagai format video, yang bisa diakses dari berbagai device. Pada YouTube, pengguna bisa menemukan konten video berformat short-form, podcasts, long-form, dan live.
Hal tersebut memberi peluang para pemasar digital dalam memaksimalkan strategi marketing mereka, dengan memanfaatkan berbagai pilihan format video di YouTube.
Berbagai format video di YouTube ini disampaikan Country Media Lead YouTube Indonesia, Fajar Kertapradhana, dalam acara kumparan Academy: Digital Marketing pada sesi diskusi pertama yang bertajuk 'Short Sprints & Long Runs: Winning YouTube's Marathon' di Connext Space, Cyber 2 Tower, Jakarta Selatan, Jumat (23/2).
"Inilah yang disebut the explosion of choice. YouTube memaparkan bahwa di era digital saat ini, pilihan kita dalam mengkonsumsi konten sangat beragam, dari berbagai device dan format. Kita sekarang masuk ke era video enggak cuma video panjang. Tapi ada sometimes video pendek, shorts, reels, TikTok itu juga mulai berkembang," kata Fajar.
Head of Video kumparan, Dede Rohali (kanan) dan Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana (tengah) memberikan pemaparan pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Fajar mengatakan, hadirnya pilihan format video di YouTube karena menyesuaikan keinginan dan kebutuhan audiens. Menurutnya, tren audiens saat ini menginginkan platform yang memungkinkan mereka menemukan dan menjelajahi apa yang mereka sukai, mulai dari live streaming berdurasi 15 jam hingga video pendek berdurasi 15 detik.
"Meskipun platform TV/streaming dan platform video sosial seluler bersaing untuk mendapatkan perhatian pemirsa, YouTube memiliki semuanya di satu tempat. YouTube telah lama menjadi platform streaming yang didukung iklan yang paling banyak ditonton dan kini booming streaming bertemu dengan booming Shorts," terang dia.
Bahkan, kata Fajar, mayoritas anak muda di kalangan Gen Z menyukai video dengan berbagai format.
"Berdasarkan survei Ipsos yang dilakukan di 14 negara, 67% Gen Z (pengguna online berusia 18-24 tahun) menjawab bahwa mereka suka jika pembuat konten favorit mereka berkreasi dalam format berbeda (misalnya format pendek, panjang, podcast, live streaming)" kata dia.

YouTube Pakai Google AI untuk Klasifikasi Audiens

Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana, pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk mengoptimalkan strategi marketing para pemasar digital, Fajar menjelaskan, YouTube memakai bantuan Google AI. Teknologi ini dapat membantu pemasar menjangkau audiens pada momen yang paling penting dan dengan cara yang alami.
"Ekosistem iklan YouTube, yang didukung oleh Google AI, menawarkan solusi untuk bertemu pemirsa di semua cara yang mereka tonton guna membantu Anda mencapai semua sasaran pemasaran, untuk tujuan apa pun," terang Fajar.
Hal ini, kata Fajar, menjadi bagian dari strategi marketing yang harus diperhatikan.
"Kampanye Jangkauan Video menggunakan Google AI untuk membantu Anda menemukan sebanyak mungkin orang dalam target audiens Anda, dengan harga serendah mungkin," papar dia.

Tips Maksimalkan Berbagai Format Video di YouTube

Head of Video kumparan, Dede Rohali (kanan) memberikan cindera mata kepada Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam kesempatan yang sama, Head of Video kumparan Dede Rohali sependapat dengan Fajar. Sebagai leader tim yang memproduksi konten video pada channel YouTube kumparan, Dede melihat masyarakat saat ini memang menyukai video dengan berbagai pilihan.
"Menurut saya untuk menggali dashboard YouTube itu sangat penting buat kita selaku pemilik channel. Kenapa? Karena dari situ analisis weekly, analisis monthly itu kita bisa melihat dan dari situ banyak hal yang bisa kita lakukan improvement per project. Orang-orang bukan hanya nonton video-shorts tetapi juga ingin menyaksikan video panjang," kata Dede.
Dede lantas memberi tips dalam memaksimalkan berbagai format video di YouTube. Untuk video panjang, Dede menjelaskan sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
"Kita memulai dari yang paling krusial adalah yang pertama, brand awareness (kenali produk). Kami, saya selaku lead di tim produksi selalu meminta kepada teman-teman produksi saya agar mengenali produknya dulu. Kita mau bikin objektifnya tuh apa dari produk yang kita buat?" papar dia.
Head of Video kumparan, Dede Rohali memberikan pemaparan pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kemudian, kata Dede, memahami target audiens. "Siapa saja yang nonton, usianya berapa, jangan sampai kita keliru," kata dia.
Lalu, membuat konten yang menarik, berani bereksperimen dan evaluasi, konsisten, serta evaluasi kinerja.
Sementara terkait video pendek, Dede memberi tips soal konten yang menarik, langsung, dan mudah dipahami dalam beberapa detik. Lalu, gunakan fitur-fitur kreatif seperti efek visual dan musik untuk menarik perhatian.
"Gunakan (hastag) #Shorts untuk meningkatkan visibilitas dalam pencarian Shorts. Jadikan sebagai video teaser/promo untuk video standar dan video panjang," imbuhnya.
Head of Video kumparan, Dede Rohali dan Country Media Lead Youtube Indonesia, Fajar Kertapradhana foto bersama pada acara kumparan Academy-Digital Marketing Edition di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut Dede, keberadaan video pendek dapat menciptakan engagement yang tinggi dalam Shorts, sehingga dapat meningkatkan eksposur channel secara keseluruhan.
"Komentar, like, dan share dalam Shorts dapat membantu meningkatkan interaksi dan pertumbuhan channel," jelasnya.
Lalu terkait format mid-video, Dede menekankan pada pembuatan konten berkualitas tinggi yang relevan dengan audiens target. Kualitas video ini bisa dilihat dari gaya storytelling.
"Gunakan storytelling yang kuat untuk mempertahankan perhatian pengguna selama video. Berikan nilai tambah dan solusi bagi masalah yang dihadapi oleh audiens," pungkasnya.